After 10 years of being a devoted employee, for once I feel liberated from the continuous stress of deadlines. Liberated is a strong word, I know, but as a true strategist (a.k.a. always have plan A to Z), having no stable earnings terrifies me.
Hari ini satu bulan yang lalu, hari pertama saya diam di rumah dan tidak terikat perusahaan mana pun sebagai karyawan.
Sebelumnya bener-bener nggak pernah kebayang sih saya berhenti kerja. Saya tipe orang yang bahkan nggak kepikiran pensiun karena nggak pernah bisa membayangkan diam di rumah tanpa kerja. Jadi ketika memutuskan ok resign, rasanya campur aduk.
Di satu sisi excited karena akhirnya saya bisa fokus jadi content creator dan speaker. Satu hal (dua hal sih LOL) yang selama ini dilakukan sebagai pekerjaan sampingan namun sebetulnya penghasilannya lebih besar dari gaji.
Mikirnya: Ya kalau sampingan aja gede, apalagi kalau jadi yang utama? IYA DONG LOGIKANYA GITU.
Tapi saya kan perencana banget dan rencana akan lebih gampang dijalankan kalau ada kepastian. Gaji adalah kepastian, tanpa gaji, gimana rencana saya? Apakah bisa tetap berjalan?
Jadi sejak Agustus 2020 saya mulai berencana. Mau ngapain aja jadi content creator? Mau bikin kelas apa aja? Pusinglah pokoknya hahahaha. Tapi ya udah soalnya perkara jadi full time content creator atau tetep kerja ini kaya ayam vs telor mana yang duluan?
Kalau content creator jadi sampingan, selamanya jadi sampingan. Mau bikin konten tiap hari pun nggak maksimal karena ya udah stres duluan sama deadline kantor. Mau nggak bikin tiap hari, ya nggak growing, segitu-gitu aja deh followersnya.
Sementara jumlah followers dan engagement itu ya ngaruh banget sama kepercayaan brand jadi gimana. Muter terus itu. Ambil risiko resign meski followers belum jutaan tapi bisa dikejar, atau nggak ambil risiko resign tapi followers makin lama naiknya?
RUMINATING. Mikirin satu hal terus menerus tanpa coba cari jalan keluar.
Sampai kantor bikin kebijaksanaan WFO jadi ok inilah trigger utamaku LOL. Tolonglah, WFH + SFH aja menangys ini lagi WFO + SFH. Bye people! :))))
Ketika bilang resign, Bebe sebel karena dia senang main di kantor. Katanya bingung mau main pingpong di mana karena saya resign. Macam ikut tiap hari ke kantor dan main pingpong aja dia.
JG malah excited karena katanya ya udalah ya mending kerja kaya gini, bisa tidur siang HAHA. Impian para corporate slave banget bisa tidur siang LOL.
Jadi satu bulan ini ngapain aja? Sebenernya ragu sih mau excited karena katanya dua bulan pertama masih honeymoon period lol. Tapi yang jelas saya lebih tenang. Lebih nggak sibuk karena sibuk buat saya hanya jadi salah satu tanda untuk stres.
Kapan pun Bebe minta bantuan sekolah, saya nggak stres lagi karena ya tinggal aja dulu kerjaan saya sekarang, toh deadlinenya diri sendiri. Tapi tetep sih beberapa kali (MAYAN SERING DENG LOL) dia juga diabaikan karena saya ada back to back meeting seharian. Ya minimal nggak setiap hari banget diabaikannya :)))
Saya juga bangun pagi lebih tenang dan nggak stres lagi, dulu rasanya selalu kaya dikejar-kejar sesuatu. Bisa bikin sarapan dan sarapan dengan tenang tuh surga banget HUHU.
Lalu bikin konten setiap hari dan mulai kerasa IG growth-nya lebih tinggi dari sebelumnya. YouTube pun hampir 1000 followers huhu senang. Bisa gambar di TikTok juga bikin tenang. Job … alhamdulillah ada dan udah bisa nutup gaji yang hilang sampai bulan April :’)
Saya nggak tahu akan lancar kaya gini sampai kapan jadi hidup bener-bener irit hahaha. Padahal penghasilan masih sama, tapi ada sense bahwa ini penghasilan tidak tetep jadi ngirit banget. Ada perasaan bahwa bisa jadi bulan Mei nggak ada sama sekali jadi sekarang harus ngirit hahaha.
Pun, saya nggak akan gengsi kalau pun harus kerja lagi karena misal suatu hari uangnya kurang hahahaha. Realistis aja ya, sekarang cukup, dana darurat cukup, kalau nggak cukup lagi ya kerja lagi dong.
Udah sih gitu aja update kehidupanku. Ayo dong subscribe aku di YouTube, follow aku di IG, TikTok dan Twitter. See you!
Subscriber isn't important, ibu. Making money is more important. -- Bebe, 6 tahun.
ku tak meyangka mba akan resign secepat ini, hihihi semoga resign ini membawa berkah seterusnya yah mba, gak balik kerja dikantor tapi mempekerjakan orang lain bersamamu.
ReplyDelete