[SPONSORED POST]
Andalan Feminine Care adalah rangkaian pembersih area intim dengan 3 varian yang terbuat dari bahan natural, mengandung prebiotik, halal pula!
Andalan Feminine Care diformulasi khusus sehingga efektif meningkatkan kualitas kebersihan area intim agar selalu segar, nyaman, dan yakin terlindung maksimal. Bahan aktif alamainya juga menjaga keseimbangan level pH area V dengan kandungan prebiotik.
Tiga varian Andalan Feminine Care ini terdiri dari Andalan Fresh Intimate Wash untuk sehari-hari, Andalan Revitalize Intimate Wash untuk menjaga dan mempertahankan elastisitas karena aging, dan yang terakhir Andalan Natural White Intimate Wash untuk mencerahkan kulit di sekitar vulva. Lengkap kaannn.
Saya udah coba ketiganya semuanya nyaman banget. Wanginya nggak nyengat dan nggak bikin kering! Ada kan ya pembersih vagina yang klaimnya bikin segar tapi kenyataannya bikin keset banget sampai kering dan agak-agak perih gitu. Ngeri iritasi deh. Karena kulit saya sebadan-badan emang kering gitu kan, jadi penting banget cari pembersih yang nggak bikin kering.
Siapa yang perlu pakai? Sejak remaja udah boleh kok dipakai, sampai menopause sampai setelah menopause juga nggak apa-apa. Apalagi kalau emang sehari-hari tinggal di tempat lembap, seneng pake celana jins, atau rajin olahraga dan aktivitasnya tinggi banget jadi gampang keringetan. Jadi ayo dicoba!
Jangan lupa follow @AndalanFeminineCare dan mampir ke websitenya Andalan Feminine Care ya!
-ast-
Ngomongin vagina lagi yukkk. Yang padahal namanya bukan vagina hahahahahahaha.
Iya, bagian luar yang kita sebut dengan vagina itu sesungguhnya adalah vaginal opening alias liang vagina. Vagina yang sesungguhnya ada di dalam, di antara labia minora dan serviks.
Keseluruhan bagian luar itu namanya vulva. Vulva terdiri labia minora, labia majora, klitoris, uretra (saluran kencing), dan perineum. Itu semua vulva.
Kenapa ini penting? Karena jadi agak bingung nih sex education ke anak jadinya mau sebut dengan “penis dan vagina” atau “penis dan vulva?” So far saya masih penis dan vagina karena semua orang di sekitar Bebe masih pakai penis dan vagina.
Salah satu tujuan sex education dengan istilah sebenarnya itu kan biar nggak membingungkan bagi banyak orang ya. Kalau tetap ada orang bingung ketika anak ngomong “vulva” instead of “vagina”, ya takut komunikasinya jadi nggak jalan aja sih.
Misal anak balita dilecehkan terus dia ngadu ke gurunya dan bilang “vulva” sementara si guru dan sekolah pakainya “vagina” kan tetep jadi miskom. YA GITULAH POKOKNYA.
Anyway sekarang mau bahas kesalahpahaman seputar vulva dan vagina yang massihhhhh sering banget saya denger. Sampai lelah karena hello udah mau 2020 masih percaya aja sama ginian?
Apa aja kesalahpahaman seputar vagina (well ok, vulva)? Hahahaha.
Keperawanan bisa dibuktikan
Ini paling bikin rolling eyes banget. Tes keperawanan itu duhhhh degrading dan terlalu ajaib buat saya. Virginity is a social construct, masalah budaya aja. Karena tau dari mana sih selaput dara (hymen) udah rusak apa belum? Nggak bisa dibuktikan secara medis lho!
Tidak semua perempuan berdarah saat berhubungan seks untuk pertama kalinya karena ya bentuk hymen itu beda-beda, rusak apa nggak juga nggak bisa dibuktikan, dan hymen itu sejak awal sudah BERLUBANG. Ya iyalah kalau nggak bolong gimana darah menstruasi bisa keluar coba.
Ckckckk. Pengen ngegas aja bawaannya kalau ngomongin soal ini sihhhh. >.<
Hanya melahirkan vaginal yang bikin vagina membesar
Ini kekhawatiran banyak sekali orang. Karena mikirin kepala bayi segede gitu, keluar dari vagina gimana caranyaaaa? Padahal kepala bayi pas lahir kan nggak keras kaya kepala manusia dewasa ya ahahahahaha. Kepalanya kecil dan “lembek” gitu.
Dan sebetulnya banyak ibu yang mengaku meski melahirkan caesar pun vagina mereka tetap terasa berubah bentuk. Wajar sih ya karena ya seluruh tubuh rasanya emang berubah bentuk, ka pnasca melahirkan? Jadi jangan percaya hanya melahirkan vaginal membuat vagina berubah. Banyak berlatih kegel agar otot-otot vagina tetap kencang.
Vagina yang sehat tidak akan mengeluarkan cairan
Ini saya termakan salah paham ini banget nih, seolah kalau vagina mengeluarkan cairan jadinya ada masalah. Padahal nggak juga. Apalagi saya memang pake IUD yang emang bikin keluar cairan lebih banyak dibanding yang nggak pake IUD.
Cairan yang normal keluar dari vagina adalah putih dan bening, nggak berbau menyengat. Kalau udah berbau, apalagi bikin gatal, jangan ragu untuk ke dokter ya!
Vagina yang sehat tidak berbau
NGGAKLAHHHH. Emang ada baunya kok. Normalnya memang ada bau khas vagina. Karena kan di dalam vagina itu emang banyak bakterinya dan bakteri memang biasanya berbau.
Kecuali memang baunya tidak biasa-biasanya baru deh konsultasikan dengan dokter.
Vagina hanya butuh air sebagai pembersih
Tergantung airnya sih kalau menurut saya. Karena nggak semua air oke dan bersih banget juga kan. Malah takut jadinya kalau cuma air aja.
Karena ya badan aja kan butuh sabun dong, masa vulva nggak disabunin sih. Vulva juga padahal punya kelenjar keringat makanya rawan lembap.
Makanya pake sabooonnnnn. Iya bukan sabun sih tapi pembersih kewanitaan. Saya sih ke kantor nggak bawa ya tapi selalu pake sih kalau mandi malem sebelum tidur karena ya jadinya kerasa bersih aja semuanya.
Carinya yang kaya gimana? Apa kriterianya?
- pH-nya harus di angka 3,5 sampai 4,9. pH ini untuk mempertahankan tingkat keasaman alami area vagina kita. Kalau pH-nya berubah, bisa jadi masalah bakteri atau jamur.
- Terbuat dari bahan alami supaya nggak bikin iritasi apalagi kalau kulitnya sensitif.
- Jauhi produk dengan pewangi karena kandungan parfum juga bikin iritasi lho. Lagian vagina emang seharusnya bersih dan segar aja nggak harus wangi.
- Kandungan prebiotik bisa melindungi vagina dari bakteri dan jamur.
- Kandungan gliserin yang bisa membantu menjaga kulit sekitar vulva agar tidak kering. Kalau kering biasanya jadi gatal dan perih kan!
- Tidak mengandung alkohol dan paraben. Kalau concern sama halal, pilih yang halal juga!
- Nah, semua kriteria itu ada di Andalan Feminine Care!
Iya, bagian luar yang kita sebut dengan vagina itu sesungguhnya adalah vaginal opening alias liang vagina. Vagina yang sesungguhnya ada di dalam, di antara labia minora dan serviks.
Keseluruhan bagian luar itu namanya vulva. Vulva terdiri labia minora, labia majora, klitoris, uretra (saluran kencing), dan perineum. Itu semua vulva.
Kenapa ini penting? Karena jadi agak bingung nih sex education ke anak jadinya mau sebut dengan “penis dan vagina” atau “penis dan vulva?” So far saya masih penis dan vagina karena semua orang di sekitar Bebe masih pakai penis dan vagina.
Salah satu tujuan sex education dengan istilah sebenarnya itu kan biar nggak membingungkan bagi banyak orang ya. Kalau tetap ada orang bingung ketika anak ngomong “vulva” instead of “vagina”, ya takut komunikasinya jadi nggak jalan aja sih.
Misal anak balita dilecehkan terus dia ngadu ke gurunya dan bilang “vulva” sementara si guru dan sekolah pakainya “vagina” kan tetep jadi miskom. YA GITULAH POKOKNYA.
Anyway sekarang mau bahas kesalahpahaman seputar vulva dan vagina yang massihhhhh sering banget saya denger. Sampai lelah karena hello udah mau 2020 masih percaya aja sama ginian?
Apa aja kesalahpahaman seputar vagina (well ok, vulva)? Hahahaha.
Keperawanan bisa dibuktikan
Ini paling bikin rolling eyes banget. Tes keperawanan itu duhhhh degrading dan terlalu ajaib buat saya. Virginity is a social construct, masalah budaya aja. Karena tau dari mana sih selaput dara (hymen) udah rusak apa belum? Nggak bisa dibuktikan secara medis lho!
Tidak semua perempuan berdarah saat berhubungan seks untuk pertama kalinya karena ya bentuk hymen itu beda-beda, rusak apa nggak juga nggak bisa dibuktikan, dan hymen itu sejak awal sudah BERLUBANG. Ya iyalah kalau nggak bolong gimana darah menstruasi bisa keluar coba.
Ckckckk. Pengen ngegas aja bawaannya kalau ngomongin soal ini sihhhh. >.<
Hanya melahirkan vaginal yang bikin vagina membesar
Ini kekhawatiran banyak sekali orang. Karena mikirin kepala bayi segede gitu, keluar dari vagina gimana caranyaaaa? Padahal kepala bayi pas lahir kan nggak keras kaya kepala manusia dewasa ya ahahahahaha. Kepalanya kecil dan “lembek” gitu.
Dan sebetulnya banyak ibu yang mengaku meski melahirkan caesar pun vagina mereka tetap terasa berubah bentuk. Wajar sih ya karena ya seluruh tubuh rasanya emang berubah bentuk, ka pnasca melahirkan? Jadi jangan percaya hanya melahirkan vaginal membuat vagina berubah. Banyak berlatih kegel agar otot-otot vagina tetap kencang.
Vagina yang sehat tidak akan mengeluarkan cairan
Ini saya termakan salah paham ini banget nih, seolah kalau vagina mengeluarkan cairan jadinya ada masalah. Padahal nggak juga. Apalagi saya memang pake IUD yang emang bikin keluar cairan lebih banyak dibanding yang nggak pake IUD.
Cairan yang normal keluar dari vagina adalah putih dan bening, nggak berbau menyengat. Kalau udah berbau, apalagi bikin gatal, jangan ragu untuk ke dokter ya!
Vagina yang sehat tidak berbau
NGGAKLAHHHH. Emang ada baunya kok. Normalnya memang ada bau khas vagina. Karena kan di dalam vagina itu emang banyak bakterinya dan bakteri memang biasanya berbau.
Kecuali memang baunya tidak biasa-biasanya baru deh konsultasikan dengan dokter.
Vagina hanya butuh air sebagai pembersih
Tergantung airnya sih kalau menurut saya. Karena nggak semua air oke dan bersih banget juga kan. Malah takut jadinya kalau cuma air aja.
Karena ya badan aja kan butuh sabun dong, masa vulva nggak disabunin sih. Vulva juga padahal punya kelenjar keringat makanya rawan lembap.
Makanya pake sabooonnnnn. Iya bukan sabun sih tapi pembersih kewanitaan. Saya sih ke kantor nggak bawa ya tapi selalu pake sih kalau mandi malem sebelum tidur karena ya jadinya kerasa bersih aja semuanya.
Carinya yang kaya gimana? Apa kriterianya?
- pH-nya harus di angka 3,5 sampai 4,9. pH ini untuk mempertahankan tingkat keasaman alami area vagina kita. Kalau pH-nya berubah, bisa jadi masalah bakteri atau jamur.
- Terbuat dari bahan alami supaya nggak bikin iritasi apalagi kalau kulitnya sensitif.
- Jauhi produk dengan pewangi karena kandungan parfum juga bikin iritasi lho. Lagian vagina emang seharusnya bersih dan segar aja nggak harus wangi.
- Kandungan prebiotik bisa melindungi vagina dari bakteri dan jamur.
- Kandungan gliserin yang bisa membantu menjaga kulit sekitar vulva agar tidak kering. Kalau kering biasanya jadi gatal dan perih kan!
- Tidak mengandung alkohol dan paraben. Kalau concern sama halal, pilih yang halal juga!
- Nah, semua kriteria itu ada di Andalan Feminine Care!
Andalan Feminine Care adalah rangkaian pembersih area intim dengan 3 varian yang terbuat dari bahan natural, mengandung prebiotik, halal pula!
Andalan Feminine Care diformulasi khusus sehingga efektif meningkatkan kualitas kebersihan area intim agar selalu segar, nyaman, dan yakin terlindung maksimal. Bahan aktif alamainya juga menjaga keseimbangan level pH area V dengan kandungan prebiotik.
Tiga varian Andalan Feminine Care ini terdiri dari Andalan Fresh Intimate Wash untuk sehari-hari, Andalan Revitalize Intimate Wash untuk menjaga dan mempertahankan elastisitas karena aging, dan yang terakhir Andalan Natural White Intimate Wash untuk mencerahkan kulit di sekitar vulva. Lengkap kaannn.
Saya udah coba ketiganya semuanya nyaman banget. Wanginya nggak nyengat dan nggak bikin kering! Ada kan ya pembersih vagina yang klaimnya bikin segar tapi kenyataannya bikin keset banget sampai kering dan agak-agak perih gitu. Ngeri iritasi deh. Karena kulit saya sebadan-badan emang kering gitu kan, jadi penting banget cari pembersih yang nggak bikin kering.
Siapa yang perlu pakai? Sejak remaja udah boleh kok dipakai, sampai menopause sampai setelah menopause juga nggak apa-apa. Apalagi kalau emang sehari-hari tinggal di tempat lembap, seneng pake celana jins, atau rajin olahraga dan aktivitasnya tinggi banget jadi gampang keringetan. Jadi ayo dicoba!
Jangan lupa follow @AndalanFeminineCare dan mampir ke websitenya Andalan Feminine Care ya!
-ast-