Kutipan di foto itu jadi caption Instagram saya beberapa waktu lalu usai seorang teman meraung-raung dan berkali bicara “ingin mati”.
Iya, berulang kali bilang ingin mati karena sedang patah hati.
Kalau pertama kali berkenalan dengan yang namanya jatuh cinta saat remaja, kita pasti sudah terbiasa dengan senyum tak henti, perasaan sudah seperti musim semi, berbunga-bunga. Hidup rasanya aman sekali. :)
Sampai kemudian harus patah hati.
Menangis sesenggukan di kamar dengan tisu berserakan di lantai ala serial Hollywood. Duduk di bawah shower menyala pakai piyama. Tak tahu lagi harus bagaimana. Tak tahu lagi harus menangis di mana. Terlalu rapuh. Merana dan sengsara. Cuma ingin dia.
Rasanya benar-benar ingin mati.
Kata orang, cara terbaik untuk menyembuhkan patah hati adalah menemukan hati yang baru. Untuk kemudian jatuh cinta lagi, agar hati yang sempat hancur di bawah serakan tisu dan rintikan shower itu terasa tergenggam kembali. Untuk kemudian bisa berdenyut lagi dan melupakan si pematah hati.
Jatuh cinta lagi memang cara paling mudah untuk menyembuhkan patah hati. Ironis? Tidak, toh untuk patah hati juga kita harus jatuh cinta dulu kan?
Maka masa-masa sebelum menikah pun dilalui dengan pengulangan momen-momen itu. Jatuh cinta, patah hati, jatuh cinta pada orang baru lagi, patah hati lagi, jatuh cinta lagi, sampai akhirnya kita memutuskan untuk berhenti.
Jadi ketika jatuh cinta terakhir kalinya sampai ingin menikah, sebagian besar di antara kita mungkin langsung merasa aman selamanya.
YASSS, AKU TIDAK AKAN PATAH HATI LAGI! Ini kan jatuh cinta terakhirku, mari menua bersama!
Tapi hidup tidak dibuat sebegitu mudah, darling. Menikah tidak sesederhana jatuh cinta, ke KUA, dan tinggal bersama menata rumah sampai tua. Pernah terpikir kah kalian bagaimana kacaunya patah hati setelah menikah?
Iya, yang complicated dari cerita teman saya ini adalah dia sudah menikah. Orang yang membuatnya patah hati juga sudah menikah.
Rumit sekali. Karena jalan keluarnya tidak semudah saat kita remaja. Tidak semudah, cari saja orang baru untuk jatuh cinta lagi.
Istri di rumah bagaimana? Bisakah jatuh cinta pada istri yang sama lagi setelah jatuh cinta pada orang lain? Sayang bisa masih sama, tapi jatuh cinta lagi?
Sebut saja teman laki-laki saya ini dengan X. Iya dia laki-laki. Istrinya tanpa cela. Model-model istri yang foto Instagramnya bikin iri alam semesta. Ingat, foto Instagram tak menjamin hidup bahagia. Mungkin ia juga tak pernah sangka suaminya ternyata bisa jatuh cinta lagi. Untungnya ia tak tahu, setidaknya sampai hari ini.
Kemudian mari kita sebut perempuan yang terjatuhi cinta (ah, mereka sama-sama jatuh cinta) ini dengan Y. Y juga punya suami yang sempurna. Pengertian luar biasa. Fun fact: dibanding istri X, Y ini biasa-biasa saja. Ya, cantik tapi Instagramnya tak bikin iri alam semesta.
GET IT?
Keduanya sejatuh cinta itu. Jalan atau makan bersama berdua? Tidak, kalau pun iya tak pernah berdua. Berhubungan badan yang bikin deg-degan karena dengan orang baru? Tentu terpikir berkali-kali. Tapi tak sampai hati.
Our chemistry is not in a sexual way, katanya. Cinta bukan melulu tentang raga, cinta bisa hadir dan menyenangkan bahkan tanpa hubungan badan. Kalau tanpa seks saja mereka sudah sejatuh cinta itu, kita bisa apa?
Sesayang itu. :(
Perjalanan cinta mereka hanya karena chat yang terlalu nyambung. Chat biasa yang jadi kebiasaan menyenangkan dan langsung berubah jadi sinyal-sinyal kangen ketika sehari tak ada.
“Gue baru tau, ternyata bisa-bisa aja ya sayang sama dua orang di saat yang bersamaan.”
YA BISA. But well, we learn something new everyday, don’t we?
Jatuh cinta tidak kenal status pernikahan. Jatuh cinta ya jatuh cinta. Mau sebaik apapun menjaga, namanya cinta kadang datang di waktu yang sungguh tidak terduga.
Apa mereka salah? Ya mereka mengaku salah meski siapa saya sampai harus menyalahkan orang jatuh cinta? Apa menyalahkan bisa membuat keadaan jadi tenang? Tidak. Jadi biarkan saja. Jatuh cinta adalah hak mereka, kalau akhirnya patah hati ya sudah bisa apa kita selain menemani?
Berteriak salah pada orang jatuh cinta, seolah kita tak pernah jatuh cinta. Hati tak pernah salah, jatuh cinta bukan masalah, hanya waktu yang kadang begitu kurang ajar memecah belah.
Kenapa harus bertemu? Kenapa harus merindu?
Apa mereka menyesal? Yah, yang jelas mereka akhirnya berkali-kali berusaha berhenti, menyerah, berpisah. Nomor WhatsApp dihapus, Instagram diblock, tak perlu lagi bertemu muka, segala cara dilakukan agar bisa lupa.
Ternyata toh tetap tidak segampang itu.
“Gue sayang istri, sama sekali nggak pengen pisah sama dia. Nggak pernah kepikiran sedikit pun cerai sama dia karena gue juga nggak pernah kepikiran sekali pun nikah sama Y. Tapi kenapa ya nggak bisa lupain dia?”
Orang jatuh cinta tidak punya akal sehat katanya, tapi untungnya Tuhan masih menyisakan mereka sedikit logika. Jadi setelah berkali pisah dan kembali, bermeter-meter argumen, berhari-hari teriakan, dan berderai-derai air mata, mereka memutuskan benar-benar berpisah.
Stop hubungan ini karena mau dibawa ke mana? Untuk apa dilanjutkan? Hanya untuk ketahuan? Hanya untuk membuat hidup berantakan?
Bicara pisahnya gampang, kenyataan menghadapi hari-hari setelah perpisahan itu yang luar biasa sulit. Patah hati karena pacar selingkuh itu satu hal, patah hati pada selingkuhan karena mengingat kebaikan istri itu hal lain.
Mereka saling menyalahkan. Menyalahkan satu sama lain, menyalahkan diri sendiri karena membuka hati. Meski rasanya tentu, pasti, tak sengaja.
X makin tak karuan karena Y pun sama kacaunya. Berkali menelepon hanya untuk memaki, tak sanggup menata lagi hati. Katanya tak tahu lagi definisi kerja dan hidup tenang, di rumah hanya menangis semalaman. Tentu pelan-pelan, agar tak ketahuan. :(
Sampai dua bulan kemudian, hari ini. Belum ada kemajuan. Masih tercerai berai, dengan luka besar yang masih menganga.
Patah hati, sampai mau mati.
Seperti dipaksa berpisah entah oleh siapa dan dengan alasan apa. Seperti diminta patah hati tanpa tahu harus jatuh cinta pada siapa lagi. Seperti harus sakit sendiri karena sungguhlah tak bisa cerita rasa ini pada istri.
Saya hanya bisa bilang: sabar. Sabar, semua orang pernah patah hati sampai mau mati. Waktu menyembuhkan, tidak sekarang, tidak besok, mungkin bulan depan, mungkin tahun depan, mungkin 10 tahun lagi.
Selama kamu masih mau bersama istri dan anakmu, maka kamu harus bertahan. Jangan mati.
Jangan mati dan jangan sampai ketahuan.
Ada yang punya obat sembuhkan patah hati setelah menikah?
PS: Seperti fiksi? Nope, ini kisah nyata. Dicurhatin mulu soal ini pas lagi PMS kan jadinya ikutan ambyar. T______T
-ast-
Baca tulisan terkait tentang Selingkuh dan Pelakor.
Aku pernah di posisi bininya si X mba Ica 🙈🙈🙈. Bedanya, Y waktu itu masih single, X cerita semua gimana perasaannya lah, apa yg mereka jalanin lah, ke aku. Posisinya lagi, aku hamil muda, dimana emosi lg labil2nya, udah bawaannya pengen cere, tapi kasian jg sm X soalnya dia ga ada temen buat cerita selain ke bininya sendiri 😂
ReplyDeleteSekarang sih mereka udah pisah yaa, X ga mau cere lah soalnya ini anak udah dia tunggu2 banget, mana X ga tegaan orangnya zzz. Y udah nikah sm sohibnya, udah cut contact karena akunya dramaaa minta semua dihapus walau mereka udah ga kontak2an lg.
Kalo diinget2 masih dendeeemmm mana X model orang yg lempeng jd mana tau aku dia masih sayang apa kaga, ga pernah ungkapin, ditanya ga pernah jawab gamblang, tp yg pasti transferan lancar dan rutin pulang nengokin anak bini, LDM btw. Sekian curcolnya mba Icaa, bacanya bikin ambyar juga hahah but the life must go on.
Aku pun pernah mba 😭
DeleteLDM juga.
Tapi udah hampir 8 tahun yg lalu waktu awal2 nikah.
Pernah sih. Malah galakan 'dia' daripada istri sahnya ( aku ). Dan belagu pas aku labrak malah bilang 'aku nitip ya ke kamu' dan suruh tanya ke laki ku sendiri tp laki ku gak mau njelasin gila aja malah curhat kalo lg berantem sama aku ( istrinya ) serasa aku yg selingkuhannya malah. Pas di tanya2 di pepet terus ahirnya laki ngaku kalo ada hubungan sejak aku hamil muda, dan sampe sekarang anak kita meninggal ( harusnya usia udh setaun ) baru aku tau pasti hubungan mereka kaya apa. Tapi ya jalananin aja lah. Ikhlas ikhlas ikhlas walau berat. Tetep patuh nurut suami walau hati ini udah begitu sakit. Tapi demi mendapat surga biar bisa bersama alm.anak jalani aja walau udah mulai mati rasa pura2 bahagia aja.
DeleteYa ampun, aku pernah banget bikin 2 postingan. Yang satu 'Mengapa ada Jatuh Cinta' dan satunya 'Mengapa Ada Patah Hati'. Hm... bagi yang saat ini patah hati, di hari kemerdekaan ini, MARI KITA MOVE ON :)
ReplyDelete"Hati tak pernah salah, jatuh cinta bukan masalah, hanya waktu yang kadang begitu kurang ajar memecah belah."
ReplyDeleteSuka bangeeeet kalimat itu >.<
SAMA! Aku keep ah quote ini!
DeleteSebagai anak yang punya bapak pernah jatuh cinta sama orglain cuma gara2 chat,tlp, dan curhat2an gitu, aku 'nyes' banget baca postingan ini. Hehehe. Salut buat x sama y yang rela patah hati demi menjaga keluarga sendiri. Karena sejauh ini aku lebih banyak nemu org yg gak ngerasa bersalah main hati sama istri org/suami org asalkan gak sampe nikah dan bikin cerai pasangan.
ReplyDeletedari sisi anak yg tau bapaknya selingkuh dengan perempuan lain itu bikin aku trauma, bahkan bikin aku takut ngejalanin rumah tangga aku sendiri (aku udah nikah,btw) hehehe.
Semoga patah hatinya temennya ka icha gak lama2, dan semoga ada hal yang bikin temennya ka icha ngerasa jatuh cinta lagi sama pasangan dan keluarganya.
Aku amburadul bacanya....*kraaaii.. Langsung intropeksi diri...
ReplyDeleteKenapa cara penulisannya bagus bgt Kak Icha.. jadi kayak baca novel huhuhu.. btw, Imho, kalo untuk menyembuhkan patah hatinya dengan cara 'mencoba' jatuh cinta lagi sama istri, kayaknya susah ya. malah mungkin saat berduaan masih inget sama selingkuhan.
ReplyDeleteMungkin lebih baik, ambil waktu sendiri dulu, pergi liburan tenang sendiri, pikirkan mau masa depan yang seperti apa sama istri dan anak-anak. Dia kepala rumah tangga, dia nahkodanya. Biasanya kan, biasanya nih ya, setelah punya anak, pasti yang pertama terpikirkan anak. Terlebih lagi istrinya memang ga buat salah apapun yg menyebabkan dia selingkuh. Setelah tenang, buat quality time sama anak. Berdua aja. Lihat anak, apa yang mau dia tanamkan tentang keluarga ke anaknya. Kalo udah yakin, baru pergi liburan berdua istri. 'Hipnotis' lagi diri sendiri, paksa, ingat gimana dulu bisa jatuh cinta sama dia, momen pernikahan, dan momen kelahiran anak.
Semoga kehidupannya membaik. Karena ketidakbahagiaan orangtua, lambat laun akan berdampak ke anak. :'(
Aku ijin capture ya mba... Bijak bgt ❤️
DeleteKayaknya ga bisa sih. Aku pernah tau yang kaya gitu soalnya. Kalo sendirian, justru perasaannya makin dalam. Hehe. Yang aku tau waktu itu dia berhasil "jatuh cinta lagi sama istrinya" karena saling curhat, nostalgia masa2 waktu mereka saling jatuh cinta dulu. Pasti banyak kisah2 manis gitu kan. Nah itu yang dibahas, dan akhirnya (untuk kasus yg aku tau itu sih) sukses jadi harmonis lagi
DeleteGilaa ka icha ak bacanya dari awal udh langsung deg degan aja lho bahkan sampai akhir karena ternyata belum ada happy endingnya. Sensitif bgt sm perkara pasangan hidup soalnya mnrutku ini pondasi bgt sih dlm hidup. Ak ga sanggup di posisi istrinya X ataupun Y. Plis update ka icha kl gmn ending crt ini, akan kutunggu meskipun bbrp tahun lagi karena memang ga secepat itu pasti. Cara bercerita kak icha bagus bgt sukses bikin pembacanya terlarut. Btw, saran di atasku mgkn bisa dicoba, dan ak masih deg-degan while writing this comment. Sungguh tak sanggup
ReplyDeleteWow, tulisan ini beda banget sama tulisan-tulisan sebelumnya. Well, at least tulisan-tulisan terakhir lah :)) Bagus deh! Ga pengen komen tentang kontennya, tapi sungguh gaya bahasamu bagus sekali kakak Icha. Have a nice day!
ReplyDeletemakasihhhh. :* sebetulnya bisa-bisa aja nulis begini terus-terusan hahahahaa cuma malas karena lama, blogpost biasa setengah jam selesai, nulis begini bisa seharian :S
DeleteTulisan ini pas banget sama apa yg terjadi sama orangtua aku.. setelah 30 tahun pernikahan, papa menjalin hubungan lagi sama mantan atau cinta pertamanya dulu. Dan ini benar2 bikin kita shock berat. Saat mama lagi sibuk2nya ngurusin nenek yg sakit, ada wanita itu yg ternyata sudah setahun mengisi kekosongan romansa di hati papa.
ReplyDeleteAku masih ingat gimana mama nangis siang malam sampai kurus karena tidak enak makan... dan akhirnya mama memberanikan diri untuk menghubungi langsung wanita itu, sekarang keduanya sedang belajar memaafkan satu sama lain dan menumbuhkan romansa lagi.
Ternyata usia pernikahan tidak menjamin orang untuk jatuh cinta dan patah hati lagi dengan orang lain.
Huhu... kok bacanya bikin gak karuan yaaa :(
ReplyDeleteThis is exactly what happen to me right now, dengan posisi sebagai istri X. Baca ini, hancur hati.
ReplyDeleteAyahku juga selingkuh, sampai poligami, sama pacar lamanya. Pertama kali selingkuh pas masih tunangan sama ibuku. Trus selingkuh sama perempuan yang sama tiap ibuku hamil. Sampai akhirnya sekarang ayahku poligami sama perempuan itu. Aku dari marah2 sampai sekarang maklum. Silver liningnya berarti ayahku orangnya setia �� Berdoa aja semoga ibuku selalu ikhlas dan diganjar surga nantinya.
ReplyDeleteAku adalah anak dari X setelah, X dan ibuku akhirnya bercerai beberapa tahun lalu, saat aku sedang mempersiapkan pernikahan. Takut. Ketika akan memasuki jenjang pernikahan, ortu cerai. Campur aduk rasanya.Kesal, marah dan sakitnya masih kerasa.
ReplyDeleteRasa takut masih menghantui sampai sekarang.
Kejadian seperti ini mirip dgn yg dialami keluarga ku 3 thn yg lalu, ktika bapakku clbk sm first love nya waktu sma memang cm chat, tlfn, dan ktmu 3x tp bikin ibu ku bener2 hancur.. disaat itu aku lg skripsi, sampe pasrah klo aku ga lulus.. tp akhirnya emg waktu dan karma yg menjawab.. cm bisa berharap aja karma bapak ku ga menimpa ke aku aja :(
ReplyDeleteAk bacanya pengen mewekkk ka ichaa .. Pernah bgt jadi wanita yg berusaha merusak rumah tangga orang lain.. Ini bkin aku merasa bersalah smpe sekarang.. Bahkan setelah nikah aja ak msh suka kebayang2 karma.. Hiksss.. Tp beruntung dl ak memutuskan untuk move on krn hub spt ini tdk akan ada ujungnya.. Ada temen ak smpe sekarang udh hampir 4 tahun ada d dalam rumah tangga orang lain.. Satu sama lain ga mau lepas.. Yg cewe tp msh single.. Setiap cewenya cerita ak ngeri2 gmna gitu.. Krn ada bgt perempuan yg bener2 cinta mati dg suami orang.. Bener2 cinta bukan krn harta.. Hiksss..
ReplyDeleteCaaaa....kok, sedih... tapi sekaligus happy karena tau masih ada orang2 yang bertahan jaga komitmen pernikahan padahal sedang jatuh cinta sampai mau mati....
ReplyDeleteAku ini adalah pendengar yang baik , semua sahabat ku menceritakan tentang hub rumah tangganya yang di rusak oleh WIL ,dan aku sebisa mungkin menenangkan sahabat sahabatku , aku denger curhatannya sampai sahabtku nangis nangis , dari ada yang suaminya udh brani berhub badan , cuma chat sama mantan , atau bahkan ada yang udh cerai karena kehadiran WIL . aku selalu bersyukur punya suami tidak seperti itu . Tapi nyatanya begitu saya mencoba untuk " lebih peka , atau mencari tau " ternyata saya mendapati suami saya yanf hobi nya emang chat wanita dluan , saya bener bener ga nyangka karena saya selalu berfikiran yang baik baik terhadap suami saya , ternyata saya malah kecolongan sama suami sendiri
ReplyDeleteKayaknya berada di posisi istri X cuma akhirnya X gugat cerai dan memilih si Y, yang sayangnya masih berstatus istri orang. Sedih, iya! Hancur, banget! Kenapa bisa suami main hati sama istri orang padahal ngerasa pernikahan baik-baik saja. Perselingkuhan itu terbongkar ngga sampai sepekan setelah kita liburan. Mungkin aja ini jalannya Tuhan buat ngasih tahu bahwa pria yang pernah dicinta itu ternyata tidak baik untuk saya. Anggap aja ini teguran dari Tuhan untuk ngga terlalu mencintai seseorang dan over kesuami-suamian.
ReplyDeleteHuhuhu aku juga pernah jadi tempat curhat temenku yg posisinya sama kayak X Dan Y kak, mereka tuh sadar hubungan itu Salah, biar move onnya berhasil dan bener bener lost contact si X sanggup pindah tempat kerja yg jauuuuh banget biar beneran gk ketemu lagi
ReplyDelete- baca tulisannya sambil dengerin lagu Sepatu
Saya pernah di posisi jd istrinya X, lagi hamil 9bulan.. ternyata suami chat dengan pacar lama nya, dia kerja selalu telponan dgn pacar lamanya... bahkan ketika tidur di samping saya di chat dgn wanita itu, sampai sudah bohong ke saya alasan kerja padahal mau datengin wanita itu. Saat saya tau, dia sujud minta maaf, saya hubungi wanita nya utk tdk ganggu keluarga kami lagi..
ReplyDeletetapi ya karena memang saya yg masih perlu sosok suami, sy yg blm siap utk pisah.. saya beri ia kesempatan kedua.
Meski sangat berasa dia sudah tdk pernah lg jatuh cinta seperti dulu lg sm saya sekarang, semua seakan terpaksa.. ditambah setelah melahirkan hbungan kmi tambah hambar..
pikiran sekarang hanya untuk anak saja..
tdk prnh d cintai suami lg pun tak apa asal nanti anak msh bisa merasakan ortu yg lengkap :)
Sama persis seperti yg saya alami mba.. ��
DeleteBahkan si Y rela cerai dr suami nya cuma biar bisa sama suami saya.. Setelah malalui banyak tangis dan air mata akhir nya saya kasi kesempatan kedua..
Walau luka nya perlahan sembuh, tp sungguh bekas nya ga akan pernah hilang.. Dan semua nya ga akan pernah sama lg.. ��
Membaca ini langsung ke inget papa mertua , punya selingkuhan dari kerjaan yg masih istri orang. Mana sudah ketahuan suami nya sampe bikin perjanjian dimana papa mertua dimintai sejumlah uang. Sampai sekarang mama mertua belum tahu kejadian ini, yg tahu cuma kami anak2 nya. Entah sekarang masih lanjut atau tidak, tapi klo menurut feeling saya masih berlanjut.
ReplyDeletePadahal selama jadi menantu, mertua merupakan pasangan favorit saya karena ngliatnya sama2 menyanyangi dan adem. Dan mamer itu tipe istri yg penurut dan melayani suami banget. Tapi ternyta dibalik semua itu papa mertua menyimpan api yg bisa membakarnya
Sedih dan deg2an bacanya :(
ReplyDeleteJadi kepikiran apakah suamiku bisa gitu juga?
Rasanya tak akan sanggup bila jadi istri X
Anyway ini bisa terjadi sama perempuan juga sih, kehidupan rumah tangga itu beda jauh sama pas masa pacaran
Terkadang kita terlalu sibuk satu sama lain sampai waktu berdua hanya jadi sebuah rutinitas saja
Di saat seperti itu rawan muncul perasaan2 happy dan deg2an ketika kita berkomunikasi kembali dengan orang2 lama yang pernah ada di hidup kita
Sesederhana itu saja, bisa mengarahkan kita ke jalan yang salah
Kalau menurut aku, kuncinya adalah menahan diri supaya hal semacam itu tidak berlanjut lebih jauh lagi
Lebih baik mencegah daripada mengobati kan? :)
Baca komen disini aku merasa tdk sendiri . Aku adalah salah satu anak yg papanya pernah punya Cinta terlarang dengan teman sekerjanya yg notabene org yg aku kenal juga dan bahkan anaknya perempuan itu adalah teman sepermainanku . Akhirnya ketauan lah oleh adikku . Dan setelah ketauan (tanpa mama tau ) kami anak anak papa , memberanikan diri langsung ke rumah perempuan itu dan ngomong baik baik utk selesai . Entah dpt keberanian apa sampai aku bisa ngomong tanpa emosi . Ini kejadiannya sebelum aku pacaran. Uda sekitar 6 taun berlalu tapi masih ada rasa trauma tapi aku masih tetap sayang sama papaku. Waktu papaku jagain aku di rs, tanpa sengaja aku lihat papa stalking fb perempuan itu. Aku cuma bisa doa dan mencoba positive thinking. Sampe sekarang aku mencoba utk masa bodo tapi tetap waspada.
ReplyDeletePapaku org yg polos keliatannya dan pasti org byk gak akan nyangka. Ada beberapa teman yg aku share bilang, laki laki saat umur paruh baya akan ada "puber kedua" jadi ya hati". Selama aku kerja juga ada 2 pria yg beristri yg dgn jujur dekati aku dan bilang suka sama aku. Ya!! Mereka beristri!! Karena pengalaman dgn kasus papaku, entah kenapa aku jd terbiasa dan yg pasti ga mau terperangkap dlm drama jatuh cinta terlarang. Aku harus berbesar hati karena sudah sangat banyak kasus seperti ini. Puji Tuhan suamiku sekarang ga pnya mantan , akupun juga tak punya mantan .Hehe . Tapi komunikasi tetap penting! Yg pnya suami ayo lebih peka jgn merasa aman aman aja. Semua bisa terjadi. Intinya bangun kepercayaan dan positive thinking.
Bagus gaya penulisannya. Berasa baca cerita fiksi. Tapi sayangnya ini nyata ��
ReplyDeleteOur chemistry is not a sexual way. Hmm... susah membayangkan. Karena kasus yang udah-udah, selingkuh itu pasti larinya kesono. Semoga X dan Y kembali pada keluarga masing-masing dan bisa hidup normal seperti sedia kala. Ditunggu update kisah mereka.
Ini sedang aku alami. Sama temen kantorku sendiri. Pengen lepas, susah banget. Berawal dari obrolan kita yang ternyata nyambung dan satu selera, berlanjut ke chat tengah malem (nunggu suami tidur dulu tentunya), telefon2 ngalor ngidul sampe Shubuh, makan bareng, olahraga bareng, dan yang gak aku dapatin dari suami : dia selalu mengimami aku sholat.
ReplyDeleteGw gak pengen ini berlarut2 sampe dalem banget, gimana juga gw punya anak 2, jabatan gw lebih tinggi dari dia, umur gw lebih tua juga dr dia.
Komentar ini bakalan trigger banget. Tapi saya tidak menyesal mengatakan ini, jadi tidak masalah kalau mba-mba sekalian mau report:
ReplyDeleteKomentar saya cuma satu
Menjijikkan
"Our chemistry is not in a sexual way" big. Fat. Liar.
Dan yang makin membuat saya tersengat adalah
Temen mba ini merasa menderita as in as a victim
O hohoho
I wanna laugh
Menyesal karena jatuh cinta dengan orang lain selain pasangan? Wajar
Merasa menderita karena itu? Egoistic bstrd
Ga pantes merasa menderita. Karena ketika ketahuan DIA yang membuat lebih banyak orang menderita.
Sadar ga sih dunia itu ga berputar di sekeliling kita.
Sadar ga sih, itu adalah secuil dari nafsu semata. Sadar ga sih KALAUPUN kita mendapatkan orang itu, kita akan seneng dan ngelupain pasangan kita DAN kesedihannya.
Niscaya kita akan hidup bahagia dalam kepedihan orang lain
Mau begitu?
Aa... kita cuma tidak ingin menjadi antagonis, teman-teman
Kita tidak ingin disalahkan padahal kitalah antagonisnya.
Kita berkilah patah hati dengan pasangan kita, agar kita bisa mengamini tindakan egois kita untuk jatuh hati pada pasangan yang bukan milik kita.
Kita kemudian merasa menderita karena terkungkung dalam moral dan kewajiban tethadap keluarga. Kita merasa pantas untuk sedih.
Padahal engga.
Kita yang secara ga sadar menyiksa pasangan kita. Keluarga kita. Biarpun mereka tidak tahu.
Coba kalau batasan moral ini kita abaikan
Apa yang kalian lakukan?
Sadar-sadar kalian mungkin akan melepas monster ego kalian dan ngejer orang itu.
Aaah
Manusia
This is why we are all going to hell
We are all disgusting hypocrite being.
"Our chemistry is not in a sexual way" big. Fat. Liar.
DeleteHAHAHAHA setuju banget mbaknya :)
kalo menurutku sih udah nikah itu mesti tetapin ground rules sama pasangan dan bisa beda beda ya setiap suami istri gimana tapi buat aku chat sama lawan jenis ini BIG NO NO! mau cuma bercanda ga jelas bego begoan juga still NO kalo emang satu circle ya ngobrol pas ketemu aja tapi nggak berlanjut di chat bercanda, curhat apalah itu NO.
belum pernah sejatuh cinta itu ya?
Delete“Temen mba ini merasa menderita as in as a victim” -> nggak sama sekali. dia menyalahkan diri sendiri, sangat sangat menyalahkan diri sendiri dan nggak mikir dia korban. merasa bersalah setiap saat.
“Sadar ga sih KALAUPUN kita mendapatkan orang itu, kita akan seneng dan ngelupain pasangan kita DAN kesedihannya” -> dia ga mau juga dapetin orang ini, apalagi nikah.
“Aa... kita cuma tidak ingin menjadi antagonis, teman-teman” - siapa yang bilang nggak mau sih, dia sadar banget kok dia antagonisnya
“Kita berkilah patah hati dengan pasangan kita, agar kita bisa mengamini tindakan egois kita untuk jatuh hati pada pasangan yang bukan milik kita” - ini ga nyambung sih karena patah hatinya bukan sama pasangan.
Nggak pantas untuk sedih? Nggak pantas untuk menderita? Pantas tidak pantas, yang namanya sedih APAPUN PENYEBABNYA nggak bisa dihentikan dalam satu detik. Kalau bisa, nggak bakal ada orang depresi.
Intinya... put it bluntly, main api... berawal dari ngobrol, curhat, ngerasa cocok, trus selingkuh hati (ya it counts as selingkuh to me) trus mewek ngerasa bersalah sama pasangan masing2.
DeleteHidup tidak dibuat sebegitu mudah, darling --> ya jangan dibuat sulit. Sama2 udah gede kan? Udah tau kalo curhat2 gt lama2 jadi deket, deket jadi cinta, cinta jadi...isi sendiri.
Ga mau ninggalin pasangan tapi sayang-sayangan sama yg lain. Itu mah egois namanya. Untung sadar. Nice post btw, gw sih ga bisa pukpukin yg kyk gini.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteTrading online Terpercaya Berbasis di Indonesia
ReplyDeleteTingkatkan kualitas Trading mu bersama HASHTAG OPTION
Broker Terpercaya di Indonesia
Transaksi mudah dan aman
Minimal Deposit hanya Rp. 50.000,- sudah dapat BONUS Depo awal 10%** T&C Applied
Dapatkan juga BONUS Referral 1% dari profit investasi tanpa turnover
Proses penarikannya Cepat banget lohhh.....
Deposit & Penarikan paling Cepat dengan metode yang sama via Bank lokal
Ada Akun pembelajaran untuk kamu yang ingin berlatih
Segera Daftarkan diri anda sekarang juga di https://platform.hashtagoption.com/site/signup
dari baca ig storiesnya icha langsung cuss kesini.
ReplyDeleteThen i see. Ngerti kok suasana patah hati kek gini.
Saya hampir 10th menikah, alhamdulillah gak punya kasus macam ini. Tapi, bukan berarti gak bisa ngerti ya, karena tiap rumah tangga itu ujiannya beda2.
Saya juga punya banyak cerita ttg 'jatuh cinta setelah menikah'. Ikutan kasih satu cerita juga ya Cha :)
Dulu, waktu masih abege,saya sering diskusi ama temen ttg tema perselingkuhan, dan kemungkinan pasangan kita jatuh cinta stelah menikah. Kesimpulannya : jangankan pasangan, kita aja bisa jatuh cinta meski udh nikah.
Hari ini temen saya itu, mendapati suaminya doyan chat ama perempuan lain (yg juga udah nikah). Chatnya biasa aja. Klo istri2 lain mungkin akan mikir :"oh gak ada apa2 kok". Tapi, temen saya langsung minta suaminya cut chat sperti itu karena khawatirnya ntar jadi keenakan. Awalnya suaminya gak nanggapin, karena apalah... gak mungkin ada apa2 juga sama perempuan lain.
Akhirnya teman saya kontak tu perempuan,dan bener.. si istri orang itu udah ada hati sama suami teman saya, sampai suaminya sendiri diabaikan. Dia mulai nyaman sama suami temen saya ini. Tahu gitu, suami temen saya ini kaget dan gak nyangka, syukurnya dia gak sempet naksir tu perempuan. Singkat cerita : mereka udah bener2 cut segalanya. Sekarang teman saya ma suaminya fine2 aja.
Untuk mas & mba XY, kalian gak sendirian ngalami hal bgitu. Semoga gak menyerah untuk niat baiknya mempertahankan keluarga.
Kakk jadi pengen bwrbagi cerita tentang salah satu teman kakak saya. Well dia cewek, udh nikah, puny anak, suatu hari eaa ada acara bukber bareng temen smpnya dulu minta izinlah ke suaminya, ya krn suaminya juga bukan tipe yg mengekang maka dizinkanlah dia untuk pergi bukber bareng tmn smpnya. Bukbernya rame2 gk berdua doang 35 orang yg dulunya satu kls sama dia, wktu acara bukber udh slesai tiba2 ada cowok yg nyamperin dia diparkiran ya salah satu temen smpnya, si cowok itu bilang kalau dia suka sama temen kakaku itu dari smp dan sampe skrg masih (cowoknya juga sudah berkeluarga) kagetlah si temen kakaku ini karena dulu dia juga prnah suka sama si cowok, stlh berthn thn dia dateng lagi dan membangkitkan semua kenangan ttg rasa itu eaaa, tpi untungnya temen kakakku buru buru istigfar dan bioang ke si cowok "saya pulang duluan, lebih baik kita gk usah ketemu lagi". Temen kakakku ini merasa brsalah bgt sama suami dan anak2nya dirumah kalau tau bahwa istrinya tadi smpat berbunga bunga dan anaknya tau kalau ibu mereka sempat berdebar dgn pria yg bukan ayah mereka, tmn kakaku ini langsung keluar dri grup chat smpnya dulu, ganti nomer hp, blokir semua sosmed si cowok, dan menghindari acara reunian apapun lagi, mungkin butuh wktu lama ya yg dibutuhin cuman wktu. Time heal everything. Btw jadi salah satu quote novelnya dee lestari
ReplyDelete"Akan ada satu saat kamu bertanya: pergi ke mana inspirasiku? Tiba-tiba kamu merasa ditinggal pergi. Hanya bisa diam, tidak lagi berkarya. Kering. Tetapi tidak selalu itu berarti kamu harus mencari objek atau sumber inspirasi baru. Sama seperti jodoh, Nan. Kalau punya masalah,tidak berarti harus cari pacar baru kan? Tapi rasa cinta kamu yang harus diperbarui.Cinta bisa tumbuh sendiri,tetapi bukan jaminan bakal langgeng selamanya,apalagi kalau tidak dipelihara. Mengerti kamu?"
Suaminya temen ada yang mengalami kayak gini, Mbak. Jatuh cinta lantaran terbiasa. Ketemu belum pernah, cuma lewat chat. Eh... ketahuan isterinya. Isterinya sempat marah, tapi yasudahlah... wong cuma sebatas chat dan sekarang sich memutuskan hubungannya.
ReplyDeleteSedih bacanya tp salut mereka mau melupakan. Plis kalau udah nikah jaga pertemanan jgn ngobrol sm lawan jenis klo gak perlu. Hatiku tersayat tiap kali baca cerita model gini. Dan aku pasti cerita ke suamiku, ujung2 aku dinasehati hal yg sama. "Jangan pernah sembarangan chat/ngobrol sama lawan jenis"
ReplyDeleteMalapetaka kadang dimulai dari hal sepele. Jadi jangan sepelekan hal yg terlihat remeh. Masih baper T_T
Mba Icha....
ReplyDeleteAku lihat banget ada orang begini dan ikut ngerasain. temen udah punya anak satu super cakep dan suaminya super baik, duit bayak, tampang rupawan sampe bikin iri orang2. tapi gatau kenapa dia nyaman sama orang yang notabene nya adalah temen kantornya dan gak cakep2 amat. jauh lah dari suaminya.
Aku tau banget dia gak mudah cerita masalah ini ke orang lain. tapi mungkin kalo ditahan sendiri takutnya malah jadi makin nyaman. sekarang dia berusaha menjauh, ngerasa gak mungkin lah ninggalin suami dan anaknya. literally berusaha menghindari si cowok. dan salah satu usaha dia untuk membangun letupan2 cinta lagi sama suaminya adalah dengan travelling bareng. ngedate lagi kayak orang pacaran. dan Alhamdulillah semuanya jadi lebih mudah untuk dia berusaha jatuh cinta lagi sama suaminya.
time heals sih emang bener. tapi harus ada usaha jg untuk temen mba icha. semangaaat
Aku... Mungkin adalah sebagai Y. Pernah 2x jatuh cinta sama suami orang :( jahat ya.. Tapi kembali lagi, saat jatub cinta emang logika beneran stuck di titik X sebagai semestanya. Semua ini terjadi ditahun 2013.
ReplyDeleteYang pertama , sama seorang TU kampus. Waktu itu DemiAllah gaktau kalau udah nikah dan beranak 1. Doi juga diemdiem bae -_- udah jalan berapa bulan baru tau. Sekedar chatting, telpon makan bareng, X juga banyak bantu absensi kuliah wkwk bahkan sampai kasih tau soal ujian dan banyak lagi pokoknya buat tetekbengek kuliahan. Banyak temenku & doi yang tau. Dan kita masih cuek. Sampai suatu saat Istri X udah tau ntah darimana, bahkan ngeadd FBku (sampai sekarang belum aku konfirm). Istri X nyoba cari nomerhpku, beberapa temenku ditelpon. Dan Alhamdulillahnya temenku gak pada ngasih tau nomerhpku ke istri X. Titik baliknya, saat anak X sakit harus opname dan aku sama X baik-baik mengakhiri. Aku ngrasa hubungan ini gak akan ada habisnya kalau gak diakhiri. Ini gakpake drama nangis cuman kalau kehilangan jelas pasti terasa. Setelahnya kalau ketemu masih biasa, rada canggung tapi Alhamdulillah gak lebih jauh saling menyakiti. Walau setelah itu X masih chat kenapa ketemunya kita gak dulu-dulu sebelum dia ada pernikahan, gitu terus. Sampai lama-lama X cuman sekedar chat masalah kampus. Ya setelah aku cerita aku deket sama cowok. Cowok yang aku maksud adalah kebodohan keduaku, X2.
Yang kedua, X2. Kenal di Path, seorang suami yang LDM. X2 di Riau, istri kerja di Jkt, anak di Jatim. Nah, ini X2 pengen cere sama istri karena banyak faktor. Istri disuruh keluar kerja gakmau, pengen berkarir dan punya uang sendiri padahal gaji X2 bisa buat ngegaji istrinya berlipat-lipat kali, masih aja istrinya ngeluh kurang dan istri gaksuka kalau X2 bantu biaya kuliah adiknya. Secara X2 jadi tulang punggung karena udah yatim. X2 dibelain dateng ke kotaku, selain kopdar karena pengen meminta aku siap jadi istri keduanya setelah cerai nanti. Sampai akhirnya ketauan sama istrinya, ceroboh bener dah X2, masa WA aku pas lagi sama istrinya. Habis sudah semua sosmedku donk diterror sama istrinya. Teleconference bertiga!. Keringetan kebelet pipis, takut khawatir semuanya jadi satu. Aku dimaki, aku terima. Aku gak cari pembenaran dan pembelaan, kecuali waktu istrinya bongkar aib pernikahan mereka. Aku stop donk, gak seharusnya kan itu diumbar. Durhaka banget kan istrinya. Eh malah tambah maki-maki. Hadeeh. Aku minta maaf dan berjanji lepas. Detik itu juga kami saling block semua sosmed! Tapi.... X2 ngehubungin lagi, via Line. aku udah keukeuh lepas jadi goyah :( setelah babak ini, kami telponan gak lahi pake nomerhp, tapi via line. Jadi kalau pas kami telponan via line terus istrinya telpon ke nomerhp X2 kan seketika telpon line kami putus jadi istri X2 gak curiga nomer X2 sibuk-sibuk mulu gegara telpon aku. Sampai di titik jenuh, sebagai cewek wajar donk minta kejelasan. Dan X2 terus menunda karena istrinya gakmau dicereee. Akhirnya aku yang minta udahan, aku takut kalau nantinya harus nunggu lama. Iya kalau jadi, kalau enggak? Kalaupun jadi, seumpama keluargaku mungkin masih bisa nrima aku nikah sama duda anak 1, lah orang lain? Masih banyak yang harus dijaga perasaanya, termasuk perasaanku, ini serius aku udah jatuh cinta sama X2 tapi aku mending nangis berminggu-minggu daripada jadi pelakor. X2 susah nerima tapi akhirnya bisa lepas karena aku deket sama orang lain. Setelahnya aku yang block semua sosmed X2.
Sebelum menikah, semua drama ini aku ceritain ke calonku, Alhamdulillah dia bisa nrima. Dan calonku memang belum pernah pacaran jadinya over protektif sama aku sampai sekarang XD
*ps: aku anonim aja ya mba Anissa, takutnya banyak yang sliweran hihi. Terimakasih mba.. feed ini serius bikin aku ngrasa jadi cewek jahat, menyesal tapi lega semua udah berlalu..
huhuhuhuhuhu.. aku sungguh bisa merasakan. entah karena kemampuan bercerita & menulis Mb Annisa yg tak perlu diragukan lagi, atau karena... ah, entahlah. mungkin yang membuat lebih menyakitkan adalah bahkan untuk menangisi patah hati seperti ini, kita tidak bebas menangis, tidak bebas bersedih. beruntung si mas itu masih punya Mb untuk curhat. buanyak lagi orang-orang yang harus menelan kondisi ini sendiri. :)
ReplyDeleteAku pernah denger cerama ustad eaaa tumben dengerin ceramah, ada yg nanya ttg cinta terlarang kenapa bisa ada orang yg nyebut cinta itu terlarang padahal jelas2 cinta itu anugrah dri allah. Si ustad jawab ttu cinta itu memang berasal dari allah, kan allah yg membolak balikan hati manusia, tpi gk semua cinta itu mendapat ridhonya allah, terkadang allah justru memberikan itu sebagai ujian keimanan. Dekatkan diri pada allah semua terjadi krn izin allah namun belum tentu disertai ridhonya, perbanyak sholat, puasa, baca quran, dan adanya keinginan untuk berubah niscahya allah akan menenangkan hati hambanya, membantunya untuk menghapuskan perasaan itu sampai tidak ada lagi perasaan apapun selain rasa hormat dan menghargai kpd sesama manusia.
ReplyDeleteEaaa inget banget omongan tuh ustad maklum ttg cinta dan galau mah lngsung nempel lol
kak boleh ceritaa sedikit dan kalo sempet tolong kasih saran ya :(
ReplyDeleteskrg aku posisi udh bersuami, dulu sebelum nikah aku pernah pacaran sampek 5 tahunan, dia janji bakalan nikahin aku kalo aku udh lulus kuliah. naah seneng dong ya aku, aku sama dia nih udh merancang semua rencana pernikahan juga setelah menikahnya dan bahkan semua list pertanyaan di blog kak icha udh pernah aku bahas juga dan kita sepakat satu tujuan (pdhl pas bahas ini, aku belum kenal sama ig dan blog nya kak icha) nah udh di ujung perkuliahan nih, udh daftar skripsi beberapa bulan kemudian kita pisah bahkan sampek skrg aku jga gak habis pikir, alasan apa yg buat aku jadi segitu kalapnya gamau di temuin, semudah itu bilang putus, sampek akhirnya dia nyerah nih gamau memperjuangkan lagi. dan yaa akhirnya kita pisah, fyi mantanku ini berhasil bgt bikin temen*ku pada ngiri semua, saking super baiknya, super pinternya,dan super bijaknya. se sempurna itu gak sih? dan aku buang :(
trus selang beberapa HARI, cuman hitungan hari setelah putus temen kerja ku (aku emg kuliah sambil kerja paruh waktu, biar gk bosen) bilang mau ngelamar aku, gamau pacaran sama aku maunya lgsg nikah aja, ya apa kabar hati aku yg baru aja putus, aku gak yakin dong ya, tapi dia nyuruh aku buat sholat iya gak lupa juga aku nyuruh ibu aku buat sholat juga untuk keputusan sebesar ini, selang berapa hari ibu aku bilang suruh dia ke rumah, oke lah ya gatau kenapa juga hati aku jga mulai nerima dia, jadilah aku dilamar dia 6 bulanan lah setelah putus itu aku nikah, mantanku ini udh lgsg ninggalin pulau jawa aja :( awalnya aku gamau tau sih, gak ada feel apa*, lama lama makin kesini pas dia udh balik jawa lagi kok sering bgt di mimpiin dia, sering ketemu di jalan tanpa sengaja, munculah perasaan yg dlu :( kyk ngerasa ngapain ya dlu buru* nikah gini .
Kenapa cerita ini mirip bgt sama yg aku alami ya?
ReplyDeleteAku sebagai Y
Aku dan X sedang di fase memutuskan kontak dan kembali ke pasangan masing2. Aku sengaja buat buat story seakan2 aku bahagia dgn suamiku padahal di satu sisi aku sangat ngerasa kehilangan X. Tolong masukannya bagaimana caranya aku benar2 bisa lupa X? Padahal sudah lost contact sama sekali