"Eyang jadi presiden karena presidennya tidak bisa selesaikan masalah. Bukan karena rencanakan jadi presiden. (Kalian) Tidak usah mikir jadi presiden, jadi orang yang berguna bagi negara dan agama."
Kalimat itu meluncur tegas dari Presiden Indonesia ke-3 Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie FREeng. Meski sempat sakit beberapa waktu yang lalu, Eyang, begitu ia menyapa dirinya sendiri, tampak sangat bugar. Mengenakan stelan jas berwarna krem dan peci hitam, senyumnya terus tersungging di hadapan sekitar 30 anak dari beberapa SD Jakarta dan Bandung yang hadir dalam perayaan Hari Anak Nasional "Habibie & Anak Indonesia" di kediaman Habibie & Ainun, Patra Kuningan, Jakarta Selatan Selasa minggu lalu.
Mengambil topik "Tumbuh Sehat dan Cerdas dengan Pola Makan Sehat Sejak Kecil", Eyang Habibie bersama dokter anak DR. Dr. Damayanti R. Syarief, SpA(K) membahas tentang pola makan sehat untuk anak-anak. Bapak dua anak yang kini berusia 82 tahun itu juga berbagi, apa saja sih makanan kesukaannya saat kecil hingga ia bisa cerdas dan menjadi insinyur pembuat pesawat?
"Eyang suka sekali makan ikan. Kami orang Sulawesi senang makan ikan. Ikan itu bisa dibakar, digoreng, dibuat sup. Kalau ibu Ainun orang Jawa, orang Jawa biasanya makan ikan hanya digoreng. Akhirnya ibu Ainun kalau masak itu digabung, cara Jawa dan cara Sulawesi," jelasnya.
Begitu nama ibu Ainun tercetus dari mulutnya, hati saya mencelos sedikit tapi air muka Eyang tidak berubah. Ia masih bercerita dengan semangat.
Dokter Damayanti kemudian menambahkan, saat ini pemerintah Indonesia sedang fokus pada banyaknya kasus stunting karena kekurangan protein hewani. Stunting menyebabkan pertumbuhan terganggu sehingga postur tubuh menjadi lebih kecil dan otaknya tidak bisa berkembang maksimal sehingga tidak cerdas.
Menurut dokter Damayanti, hampir semua daerah prevalensi stunting-nya tinggi, termasuk DKI Jakarta yang hampir mencapai 30%. Gawat juga ya. Stunting hanya bisa dicegah dengan makan sehat dengan pedoman gizi seimbang. Protein hewani harus selalu ada, makan telur setiap hari juga bisa mencegah stunting lho!
"Jadi kalian itu harus makan tiga kali sehari, di piring harus selalu lengkap ada karbo, protein, dan sayur. Jangan lupa makan buah sebagai snack, dua kali sehari di sela waktu makan. Jam 10 setelah sarapan dan jam 4 setelah makan siang," ujar dokter Damayanti.
Selain makan sehat, Eyang juga tak lupa menekankan pentingnya olahraga. Didampingi oleh ketiga cucunya (putra-putri dari Thareq Kemal Habibie) yang setia menunggu selama acara, Eyang mengajak anak-anak mengenang masa kecilnya yang dihabiskan di Pare-pare, Sulawesi Selatan.
"Eyang itu dari kecil suka berenang tapi nggak di kolam renang, nggak pakai celana renang, karena renangnya di kali. Kali tempat Eyang besar dulu di Sulawesi, di kampung pinggir hutan, kalinya bersih, dan dingin. Sampai di Jerman pun Eyang tetap berenang setiap hari bahkan di saat salju. Kolam renangnya sebesar ruangan ini (indoor) dan sudah canggih sekali, di dalam air pun kita masih bisa dengar musik," kenangnya.
Eyang menghabiskan masa kuliah S1, S2, dan S3 di Jerman sampai kemudian bekerja di sana. Kalau selama di Jerman, makanan apa sih yang Eyang makan? Apa makanan Eropa?
"Ya nasi. Saya masak nasi sendiri," ujarnya sambil sedikit terkekeh. Ia juga menambahkan tentang pentingnya banyak minum air mineral. "Jangan lupa minum susu setiap hari. Kalau di Indonesia harus minum air putih saja yang banyak. Kalau di Eropa, perlu minum susu sering-sering karena di sana dingin."
"Sehatkan diri dengan makanan yang cukup gizinya, harus banyak minum air. Karena setengah dari tubuh kita kan terdiri dari air, air yang memperlancar oksigen ke otak dan itu bagus," tambahnya.
Selain berdiskusi soal pola makan sehat, Eyang juga bercerita banyak soal masa kecilnya yang banyak dihabiskan dengan mandi di sungai bersama dua ekor kuda peliharaannya. Saat seorang anak bertanya kapan mulai bermimpi bisa membuat pesawat terbang sendiri, Eyang menjawab dengan realistis tentang pentingnya kerja keras.
“Jangan mimpi nanti kamu bangun, kaget, mimpinya hilang. Saya tidak pernah bermimpi bisa bikin pesawat, memang dari kecil saya suka main dan bikin pesawat kertas tapi saya bercita-cita jadi manusia berguna, kita itu harus kerja dengan sadar dan jangan terlalu banyak bermimpi, hasilnya akan jauh dari yang kita sangka,” jawab Eyang.
Pertemuan hari itu ditutup dengan minum susu bersama dan setiap anak berbaris, bergantian foto sendiri-sendiri dan mencium tangan Eyang. Eyang dengan ramah tersenyum dan menanyakan nama serta usia anak satu per satu.
Sehat selalu, Eyang!
-ast-
PS: Baca part 2, tentang rumah Eyang di sini ya! Cerita dari Rumah Eyang Habibie dan Ainun
Kalimat itu meluncur tegas dari Presiden Indonesia ke-3 Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie FREeng. Meski sempat sakit beberapa waktu yang lalu, Eyang, begitu ia menyapa dirinya sendiri, tampak sangat bugar. Mengenakan stelan jas berwarna krem dan peci hitam, senyumnya terus tersungging di hadapan sekitar 30 anak dari beberapa SD Jakarta dan Bandung yang hadir dalam perayaan Hari Anak Nasional "Habibie & Anak Indonesia" di kediaman Habibie & Ainun, Patra Kuningan, Jakarta Selatan Selasa minggu lalu.
Mengambil topik "Tumbuh Sehat dan Cerdas dengan Pola Makan Sehat Sejak Kecil", Eyang Habibie bersama dokter anak DR. Dr. Damayanti R. Syarief, SpA(K) membahas tentang pola makan sehat untuk anak-anak. Bapak dua anak yang kini berusia 82 tahun itu juga berbagi, apa saja sih makanan kesukaannya saat kecil hingga ia bisa cerdas dan menjadi insinyur pembuat pesawat?
"Eyang suka sekali makan ikan. Kami orang Sulawesi senang makan ikan. Ikan itu bisa dibakar, digoreng, dibuat sup. Kalau ibu Ainun orang Jawa, orang Jawa biasanya makan ikan hanya digoreng. Akhirnya ibu Ainun kalau masak itu digabung, cara Jawa dan cara Sulawesi," jelasnya.
Begitu nama ibu Ainun tercetus dari mulutnya, hati saya mencelos sedikit tapi air muka Eyang tidak berubah. Ia masih bercerita dengan semangat.
Dokter Damayanti kemudian menambahkan, saat ini pemerintah Indonesia sedang fokus pada banyaknya kasus stunting karena kekurangan protein hewani. Stunting menyebabkan pertumbuhan terganggu sehingga postur tubuh menjadi lebih kecil dan otaknya tidak bisa berkembang maksimal sehingga tidak cerdas.
Menurut dokter Damayanti, hampir semua daerah prevalensi stunting-nya tinggi, termasuk DKI Jakarta yang hampir mencapai 30%. Gawat juga ya. Stunting hanya bisa dicegah dengan makan sehat dengan pedoman gizi seimbang. Protein hewani harus selalu ada, makan telur setiap hari juga bisa mencegah stunting lho!
"Jadi kalian itu harus makan tiga kali sehari, di piring harus selalu lengkap ada karbo, protein, dan sayur. Jangan lupa makan buah sebagai snack, dua kali sehari di sela waktu makan. Jam 10 setelah sarapan dan jam 4 setelah makan siang," ujar dokter Damayanti.
Selain makan sehat, Eyang juga tak lupa menekankan pentingnya olahraga. Didampingi oleh ketiga cucunya (putra-putri dari Thareq Kemal Habibie) yang setia menunggu selama acara, Eyang mengajak anak-anak mengenang masa kecilnya yang dihabiskan di Pare-pare, Sulawesi Selatan.
"Eyang itu dari kecil suka berenang tapi nggak di kolam renang, nggak pakai celana renang, karena renangnya di kali. Kali tempat Eyang besar dulu di Sulawesi, di kampung pinggir hutan, kalinya bersih, dan dingin. Sampai di Jerman pun Eyang tetap berenang setiap hari bahkan di saat salju. Kolam renangnya sebesar ruangan ini (indoor) dan sudah canggih sekali, di dalam air pun kita masih bisa dengar musik," kenangnya.
Eyang menghabiskan masa kuliah S1, S2, dan S3 di Jerman sampai kemudian bekerja di sana. Kalau selama di Jerman, makanan apa sih yang Eyang makan? Apa makanan Eropa?
"Ya nasi. Saya masak nasi sendiri," ujarnya sambil sedikit terkekeh. Ia juga menambahkan tentang pentingnya banyak minum air mineral. "Jangan lupa minum susu setiap hari. Kalau di Indonesia harus minum air putih saja yang banyak. Kalau di Eropa, perlu minum susu sering-sering karena di sana dingin."
"Sehatkan diri dengan makanan yang cukup gizinya, harus banyak minum air. Karena setengah dari tubuh kita kan terdiri dari air, air yang memperlancar oksigen ke otak dan itu bagus," tambahnya.
Selain berdiskusi soal pola makan sehat, Eyang juga bercerita banyak soal masa kecilnya yang banyak dihabiskan dengan mandi di sungai bersama dua ekor kuda peliharaannya. Saat seorang anak bertanya kapan mulai bermimpi bisa membuat pesawat terbang sendiri, Eyang menjawab dengan realistis tentang pentingnya kerja keras.
“Jangan mimpi nanti kamu bangun, kaget, mimpinya hilang. Saya tidak pernah bermimpi bisa bikin pesawat, memang dari kecil saya suka main dan bikin pesawat kertas tapi saya bercita-cita jadi manusia berguna, kita itu harus kerja dengan sadar dan jangan terlalu banyak bermimpi, hasilnya akan jauh dari yang kita sangka,” jawab Eyang.
Pertemuan hari itu ditutup dengan minum susu bersama dan setiap anak berbaris, bergantian foto sendiri-sendiri dan mencium tangan Eyang. Eyang dengan ramah tersenyum dan menanyakan nama serta usia anak satu per satu.
Sehat selalu, Eyang!
-ast-
PS: Baca part 2, tentang rumah Eyang di sini ya! Cerita dari Rumah Eyang Habibie dan Ainun
Berasa baca portal berita bukan blognya Mba Annisa, hihi.
ReplyDelete