Barat. Iya, selesai di Jakarta Barat doang sih HAHAHAHA judulnya click bait banget ya nyebelin.
Sesuai caption saya di Instagram beberapa hari lalu, minggu ini akan jadi minggu terakhir kami tinggal di Jakarta Barat. Mulai bulan April, kami akan jadi anak Selatan. Lima tahun di sini rasanya udah cukuupppp banget.
Iya kami pindah karena saya pindah kerja (akan diceritakan khusus di satu postingan terpisah). Kantornya kebetulan di Selatan banget nih dan akan tidak logis kalau rumah tetap di Barat. Jauh banget boy, 30 km gitu gelaseh males abis.
Jadi sejak saya selesai urusan tanda tangan kontrak dengan kantor baru, kami mulai gerilya juga cari rumah kontrakan baru. Sampai akhirnya dapet apartemen punya temennya JG, bisa dibayar per 3 bulan, boleh cicil pindahin barang dari sebulan sebelumnya, liat unitnya kami cocok dan akhirnya sepakat dibayar.
KEMUDIAN KAMI EXCITED BANGET HAHAHAHA.
Excited karena jadi kaya merantau lagi dari awal hahahaa padahal geser dikit doang ya masih sama-sama di Jakarta. JG semangat banget packing-packing sejak awal bulan jadi sekarang rumah yang ini udah kosong. Baju tinggal disisain buat minggu ini, alat dapur secukupnya, dan yang dipake sehari-hari aja. Mainan, buku, dan segala rupa perintilan udah pindah ke sana semua. Udah rapi pula.
Tinggal ngangkut AC, kulkas, dan mesin cuci. Segala rak buku, lemari baju, mau ditinggal aja semua karena toh nggak kondisinya udah nggak bagus juga dan apartemen kami semi furnished jadi furniture ada semua, elektronik aja bawa sendiri.
Throwback ke tahun lalu, tahun lalu kami sempat muak dengan Jakarta.
Trigger pertama tentu Pilkada, kedua bosen banget rasanya, rutinitas yang sama selama bertahun-tahun. Pengen suasana baru gitu. Pengennya sih kerja di luar negeri tapi mau jadi apa hahahaha. Temen-temennya JG banyak yang di luar sih tapi kalau Malaysia ya kutakmau juga ya sama-sama aja kaya di sini.
(Baca: Hal-hal yang Berubah Setelah Pilkada)
Suka kocak kalau baca berita Malaysia karena concern-nya "lokal" abis. Macam larangan anak sekolah merayakan Valentine dan isu LGBT dengan topik sama persis sama Indonesia. Yah intinya banyak mau tapi banyak mikir jadi ribet lol.
Kami pun sempet mikir alah pulang ke Bandung ajalah, pindah semua ke Bandung sekalian kan Bebe SD di Bandung. Tapi setelah survey beberapa SD, kami belum nemu yang sreg banget. Dan di Bandung jatohnya mahal juga tapi fasilitasnya tetep nggak se-wow Jakarta. Yang saya survey ya, (MISAL) nggak ada tuh sekolah yang punya 3 kolam renang karena memisahkan anak TK sampai anak kelas 6. Padahal harga beda tipis sama Jakarta, lah kan kujadi galau.
Setelah itu rumah kemalingan sampai 2 kali kan.
Makin lah nggak betah di rumah ini. Sempet beberapa lama nyari kontrakan di daerah Tebet, Pancoran, dan sekitarnya. Pertimbangannya biar deket daycare Bebe dan kami trauma sama rumah ini. SUSAH BANGET, BOS.
Sampai saya minta tolong tukang ojek yang rumahnya kebetulan deket daycare Bebe. Karena tukang ojek kan sehari-hari keliling tuh, kali-kali dia liat kontrakan 2 kamar dengan garasi. Dia report ke saya hampir tiap hari dan nggak nemu dengan kriteria yang kami mau. Sampai kami menyerah dan sedih. T_____T
Mau pindah kerja kok ya bingung mau pindah ke mana. Mau pindah rumah juga kok ya nggak dimudahkan. T______T
Dari situ nggak berhenti-berhenti menyalahkan entah siapa dengan keluhan "kenapa hidup kita gini-gini aja".
via GIPHY
Beberapa bulan berlalu, dasar ya rezeki mah seneng aja main-main sama kita. Datang dua tawaran kerja. Dua-duanya saya mau banget. Dua-duanya kerjaan yang saya suka. Tapi syukurlah akhirnya diterima di yang kedua. Kalian nggak akan kaget lah tempat kerja baru saya karena kalau sering baca blog ini mah udah pasti langsung "AKKK! ITU LO BANGET" gitu lol.
Kenapa syukurlah keterima di yang kedua, karena yang pertama iya sih gajinya lebih gede tapi jam kerjanya strict. Saya nggak bisa lah di kantor dengan jam kerja yang nggak fleksibel ya. Mamah-mamah begini gimana sih, ini aja baru abis pulang dari rumah sakit karena Bebe dari subuh sampai sarapan itu muntah 5 kali.
Dan ketika memang sudah jalannya, semua tiba-tiba mudah. Kontrakan dapet murah dan tidak perlu bayar tahunan, pindahan juga hepi dan nggak ribet sama sekali karena kami cicil pindahin barang dari sebulan sebelum. Bonus JG turun, invoice cair, jadi pindahan sama sekali nggak ganggu tabungan.
Emang dasarnya nggak betahan di satu tempat kali ya hahaha. Soalnya Nahla sempet nyeletuk "nggak ribet ka? pindahan rumah padahal udah nyaman blablabla" saya yang "LOH JUSTRU AKU SEMANGAT PINDAH RUMAH" LOL'
Semangat banget level nyari Superindo terdekat buat belanja mingguan, mikirin nanti mau ke pasar mana, sampai bagian paling seru, beli furniture baru HAHAHAHA. Soalnya kami minta sofa dan rak sepatu yang punya rumah dikeluarin aja soalnya ... nggak bagus lol. Tar mau beli sendiri aja. Ih seru banget kan.
Ini jadi solusi banget untuk kami yang bosenan dan selalu ingin lingkungan baru. Nggak pindah kota, tapi suasana baru. Nggak pusing pindah kerja, tapi ganti rute pergi kerja. Iya JG maksudnya karena dia settle banget euy sayang kalau resign, biar aja saya yang resign hahahaha. Nggak pusing dulu sama sekolah Bebe karena ya di Jakarta Selatan lebih banyak pilihan SD yang oke dibanding Jakarta Barat.
INTINYA AKU SENANG!
Nanti aku akan posting satu hal tentang keputusan resign yang melibatkan dua hari air mata plus perintilan pindah dari rumah ke apartemen yang ukurannya setengah dari rumah sekarang.
DITUNGGU LOH YA! 💖
-ast-
Sesuai caption saya di Instagram beberapa hari lalu, minggu ini akan jadi minggu terakhir kami tinggal di Jakarta Barat. Mulai bulan April, kami akan jadi anak Selatan. Lima tahun di sini rasanya udah cukuupppp banget.
Iya kami pindah karena saya pindah kerja (akan diceritakan khusus di satu postingan terpisah). Kantornya kebetulan di Selatan banget nih dan akan tidak logis kalau rumah tetap di Barat. Jauh banget boy, 30 km gitu gelaseh males abis.
Jadi sejak saya selesai urusan tanda tangan kontrak dengan kantor baru, kami mulai gerilya juga cari rumah kontrakan baru. Sampai akhirnya dapet apartemen punya temennya JG, bisa dibayar per 3 bulan, boleh cicil pindahin barang dari sebulan sebelumnya, liat unitnya kami cocok dan akhirnya sepakat dibayar.
KEMUDIAN KAMI EXCITED BANGET HAHAHAHA.
Excited karena jadi kaya merantau lagi dari awal hahahaa padahal geser dikit doang ya masih sama-sama di Jakarta. JG semangat banget packing-packing sejak awal bulan jadi sekarang rumah yang ini udah kosong. Baju tinggal disisain buat minggu ini, alat dapur secukupnya, dan yang dipake sehari-hari aja. Mainan, buku, dan segala rupa perintilan udah pindah ke sana semua. Udah rapi pula.
Tinggal ngangkut AC, kulkas, dan mesin cuci. Segala rak buku, lemari baju, mau ditinggal aja semua karena toh nggak kondisinya udah nggak bagus juga dan apartemen kami semi furnished jadi furniture ada semua, elektronik aja bawa sendiri.
Throwback ke tahun lalu, tahun lalu kami sempat muak dengan Jakarta.
Trigger pertama tentu Pilkada, kedua bosen banget rasanya, rutinitas yang sama selama bertahun-tahun. Pengen suasana baru gitu. Pengennya sih kerja di luar negeri tapi mau jadi apa hahahaha. Temen-temennya JG banyak yang di luar sih tapi kalau Malaysia ya kutakmau juga ya sama-sama aja kaya di sini.
(Baca: Hal-hal yang Berubah Setelah Pilkada)
Suka kocak kalau baca berita Malaysia karena concern-nya "lokal" abis. Macam larangan anak sekolah merayakan Valentine dan isu LGBT dengan topik sama persis sama Indonesia. Yah intinya banyak mau tapi banyak mikir jadi ribet lol.
Kami pun sempet mikir alah pulang ke Bandung ajalah, pindah semua ke Bandung sekalian kan Bebe SD di Bandung. Tapi setelah survey beberapa SD, kami belum nemu yang sreg banget. Dan di Bandung jatohnya mahal juga tapi fasilitasnya tetep nggak se-wow Jakarta. Yang saya survey ya, (MISAL) nggak ada tuh sekolah yang punya 3 kolam renang karena memisahkan anak TK sampai anak kelas 6. Padahal harga beda tipis sama Jakarta, lah kan kujadi galau.
Setelah itu rumah kemalingan sampai 2 kali kan.
Makin lah nggak betah di rumah ini. Sempet beberapa lama nyari kontrakan di daerah Tebet, Pancoran, dan sekitarnya. Pertimbangannya biar deket daycare Bebe dan kami trauma sama rumah ini. SUSAH BANGET, BOS.
Sampai saya minta tolong tukang ojek yang rumahnya kebetulan deket daycare Bebe. Karena tukang ojek kan sehari-hari keliling tuh, kali-kali dia liat kontrakan 2 kamar dengan garasi. Dia report ke saya hampir tiap hari dan nggak nemu dengan kriteria yang kami mau. Sampai kami menyerah dan sedih. T_____T
Mau pindah kerja kok ya bingung mau pindah ke mana. Mau pindah rumah juga kok ya nggak dimudahkan. T______T
Dari situ nggak berhenti-berhenti menyalahkan entah siapa dengan keluhan "kenapa hidup kita gini-gini aja".
Beberapa bulan berlalu, dasar ya rezeki mah seneng aja main-main sama kita. Datang dua tawaran kerja. Dua-duanya saya mau banget. Dua-duanya kerjaan yang saya suka. Tapi syukurlah akhirnya diterima di yang kedua. Kalian nggak akan kaget lah tempat kerja baru saya karena kalau sering baca blog ini mah udah pasti langsung "AKKK! ITU LO BANGET" gitu lol.
Kenapa syukurlah keterima di yang kedua, karena yang pertama iya sih gajinya lebih gede tapi jam kerjanya strict. Saya nggak bisa lah di kantor dengan jam kerja yang nggak fleksibel ya. Mamah-mamah begini gimana sih, ini aja baru abis pulang dari rumah sakit karena Bebe dari subuh sampai sarapan itu muntah 5 kali.
Dan ketika memang sudah jalannya, semua tiba-tiba mudah. Kontrakan dapet murah dan tidak perlu bayar tahunan, pindahan juga hepi dan nggak ribet sama sekali karena kami cicil pindahin barang dari sebulan sebelum. Bonus JG turun, invoice cair, jadi pindahan sama sekali nggak ganggu tabungan.
Emang dasarnya nggak betahan di satu tempat kali ya hahaha. Soalnya Nahla sempet nyeletuk "nggak ribet ka? pindahan rumah padahal udah nyaman blablabla" saya yang "LOH JUSTRU AKU SEMANGAT PINDAH RUMAH" LOL'
Semangat banget level nyari Superindo terdekat buat belanja mingguan, mikirin nanti mau ke pasar mana, sampai bagian paling seru, beli furniture baru HAHAHAHA. Soalnya kami minta sofa dan rak sepatu yang punya rumah dikeluarin aja soalnya ... nggak bagus lol. Tar mau beli sendiri aja. Ih seru banget kan.
Ini jadi solusi banget untuk kami yang bosenan dan selalu ingin lingkungan baru. Nggak pindah kota, tapi suasana baru. Nggak pusing pindah kerja, tapi ganti rute pergi kerja. Iya JG maksudnya karena dia settle banget euy sayang kalau resign, biar aja saya yang resign hahahaha. Nggak pusing dulu sama sekolah Bebe karena ya di Jakarta Selatan lebih banyak pilihan SD yang oke dibanding Jakarta Barat.
INTINYA AKU SENANG!
Nanti aku akan posting satu hal tentang keputusan resign yang melibatkan dua hari air mata plus perintilan pindah dari rumah ke apartemen yang ukurannya setengah dari rumah sekarang.
DITUNGGU LOH YA! 💖
-ast-