Siapa di sini yang mendefinisikan “kerja” itu sebagai “cari uang untuk beli susu” ke anaknya? Pasti banyak banget ya. Jawaban paling umum kalau anak nanya kenapa ayah ibu kerja itu jawabannya: untuk cari uang buat beli susu, mainan, blablabla.
SAYA SIH NGGAK JAWAB GITU HEHEHEHE.
Alasannya sederhana, karena pernah denger cerita Mba Windi kesayanganku yang disuruh resign sama anaknya dengan alasan mainan di rumah udah banyak, susu masih ada, ngapain bunda kerja? HAYOOO.
Dan cerita kaya gitu banyak banget kan. Anak ngamuk karena menurut logika dia, dia nggak selalu butuh susu dan mainan kok. Kok ayah dan ibu tetep kerja sih?
Berbekal pengalaman orang lain itu, saya akhirnya punya jawaban sendiri. Pernah saya jelasin sedikit di postingan ini: Agar Anak Mau Ditinggal Bekerja.
Jawabannya adalah: karena semua orang dewasa harus kerja dan semua anak harus sekolah.
Jadi ya Bebe taunya semua orang dewasa itu kerja dan semua anak-anak itu sekolah. Dia udah ngerti kalau baby tidak sekolah, anak 2 tahun itu kelas toddler, dan anak 3 tahun itu kelas preschool. Dia juga tahu kalau nanti umur 5 dia akan TK, umur 6 atau 7 dia akan SD dan nanti kalau sudah besar seperti kakak dia ingin nyetir mobil sendiri ke sekolah setelah nganter ibu dan appa kerja.
Ini saya contohkan dengan percakapan ya. Ini percakapan real dan sering terjadi berulang-ulang dengan jawaban yang tentu saya ulang-ulang juga lah. Dan iya, memang kami pakai bahasa baku untuk ngobrol sama Bebe.
Bebe: “Ibu, kok kerja?”
Ibu: “Iya semua ibu-ibu kerja kan? Ibunya K kerja juga kan? Ibunya L kerja juga, kan? K dan L ngapain?”
Bebe: “Sekolah, sama aku”
Ibu: “Iya nanti kamu kalau sudah besar juga kerja kok sama dengan ibu dan appa. Kalau sudah kerja mau beli apa?”
Iya ini mengalihkan pembicaraan karena anak kan excited biasanya kalau merencanakan berbagai pembelian meskipun hanya dalam imajinasi lol. Tapi karena balita itu kritis, pertanyaannya tentu berlanjut dan harus siaga 1 daripada kena jebakan betmen.
(Baca: Ketika Bebe Tanya Kenapa)
Bebe: “Kenapa harus kerja?”
Ibu: “Karena setelah kerja, ibu dan appa akan dapat uang. Uang itu untuk kita beli makanan, beli bensin, untuk Xylo sekolah.”
PLEASE NOTE, HARUS ADA “UNTUK SEKOLAH”.
Menurut saya justru jangan bilang sesuatu yang bisa dia takar. Mainan, susu, diapers, itu masuk logika anak kecil. Jadi mereka akan bantah, susunya masih ada! Mainan aku udah banyak! Kalau bensin bisa dengan gampang dijawab dengan “ya kalau nggak kerja nanti mobilnya nggak jalan dong!” Yang complicated aja jawab pertanyaan anak mah HAHAHA.
Bebe: “Kenapa kerja dapat uang?”
INI KRUSIAL.
Ibu: “Kalau ibu kerja sebentar, uangnya sedikit, kalau ibu kerja lama, nanti uangnya banyak. Jadii kerja itu memang harus lamaaaaa sekali biar uangnya banyak jadi kita nanti bisa beli mobil yang besar. Kalau sekarang uangnya belum cukup karena ibu kerjanya kurang lama.”
Udah tuh sampai situ dia biasanya berhenti tanya dan mulai berimajinasi tentang mobil. Kalau pun masih tanya, hindari jawaban kerja untuk beli mainan. Intinya itu dulu.
Template jawaban soal kerja ini harus nyambung dengan saat dia ngambek nggak mau sekolah. Biasanya kalau abis liburan panjang di Bandung. Duh boro-boro mau sekolah, pulang ke Jakarta aja nggak mau dia. Dan setelah long weekend kemarin akhirnya saya ceramah panjang lebar tentang kenapa dia harus sekolah. Nggak nyangka saya akan keluar kata-kata gini untuk anak umur 3 tahun.
(Maaf ya bukan mendiskreditkan tukang sampah, tukang sampah di rumah aku baik kok. Tidak ada yang salah dengan jadi tukang sampah. Ini murni untuk motivasi belajar anak aja huhu)
Bebe ngambek: “AKU NGGAK MAU SEKOLAH! AKU MAU MAIN AJA DI RUMAH AKI!”
Ibu: “Tidak mau sekolah juga tidak apa-apa sih, kamu tahu tukang sampah di rumah kita? Dia orang baik, tidak perlu sekolah untuk jadi orang baik. Tapi kalau kamu tidak sekolah, setelah besar kamu tidak bisa kerja seperti ibu dan appa. Tukang sampah di rumahnya tidak punya AC loh, dia tidak punya mobil, dia sudah kerja, capek, tapi uangnya tidak cukup.”
Ngomongnya sambil lempeng loh ya nggak perlu bentak-bentak segala.
Dia diem. Mikir. Tapi LANGSUNG berhenti ngotot nggak mau sekolah. Besok-besoknya setelah dicerna, dia mulai bertanya lagi. Pertanyaannya seputar:
“Tukang sampah orang baik ya ibu? Tapi dia tidak sekolah?”
“Kalau om ojek sekolah nggak, ibu?”
“Kenapa tukang sampah tidak sekolah?”
Ibu: “Tukang sampah tidak sekolah karena ayah dan ibunya tidak punya uang. Makanya ibu dan appa harus kerja biar kamu bisa sekolah. Kamu di sekolah seru kan? Main A, B, C, D, field trip ke A, B, C, D. ITU SERU BANGEETTT. Dulu ibu sama appa di sekolahnya nggak gitu. Sekolah ibu dan appa nggak seru, cuma belajar doang. Makanya ibu dan appa harus kerja yang lamaaaa biar kamu bisa sekolah yang seru.”
BEGITU. Orang dewasa = kerja. Anak kecil = sekolah. Anak kecil kalau udah dewasa = kerja.
Dan ini nyambung juga dengan gimana kita selalu memuji-muji dan meninggi-ninggikan sekolahnya. Hahahaha. Ribet? Saya sih lebih pilih gini biar dia ngerti konsepnya juga bahwa kerja bukan cuma buat beli susu karena kenyataannya ya begitu.
Kalau anaknya belum ngerti? Kalau masih di bawah 2 tahunan gitu Bebe sih nggak nanya sekritis ini ya. Paling nangis doang ngamuk saya nggak boleh kerja. Kalau begitu ya sudahlah anggap tantrum aja. Nggak perlu penjelasan komprehensif kaya gini. Bilang aja kalau ibu emang harus kerja, kamu kalau mau nangis silakan.
Begitulah. Kalian gimana? Dijawab apa kalau anak tanya seputar kerjaan? SHARE YAAA!
-ast-