MENGAJARKAN ANAK MEMINTA MAAF: SALAH SATU TUGAS PARENTING YANG SANGAT MENGURAS TENAGA. *lap butir-butir keringat di dahi*
Iya, setelah diajari minta maaf entah sejak kapan, baru 2 bulanan ini Bebe mau minta maaf kalau dia salah. Dibanding berhenti nenen si Bebe masih lebih susah disuruh minta maaf deh serius.
Kenapa minta maaf penting? Karena ya, 3 magic words emang harus diajarin lah dari kecil biar attitude-nya bagus. Maaf, tolong, dan terima kasih. Tolong dan terima kasih gampang, kalau dia minta sesuatu dan nggak pake tolong, kita ingetin juga sekejap dia bilang tolong kan. Misal (harus banget ngasih contoh):
Bebe: "Ibu ambilkan susu dong"
Ibu: *nada mengingatkan* "TOLONG ambilkan susu dong, ibu"
Bebe: "Tolong ambilkan susu dong, ibu"
Ibu ambilkan, Bebe tidak bilang terima kasih.
Ibu: "Kalau sudah ditolong bilang apa?"
Bebe: "Terima kasih"
Ibu: "Sama-sama"
CINCAI. 100% berhasil, tidak pernah gagal. Kadang dia sekaligus bilang "terima kasih ibu, sama-sama" atau "thank you, you're welcome" LOL kocak amat bocah.
(Baca: Akhirnya Bebe Menyapih Diri Sendiri)
EH KALAU URUSAN MAAF YA AMPUN. Sejam disuruh minta maaf kok ya susah banget. Malah jadi dia yang marah kan harusnya bukan dia yang marah. Misal dia dorong temennya, temennya nangis, lha dia malah jadi ngambek kan karena disuruh minta maaf tapi dia nggak mau. Gengsi balita ini lebih-lebih dari gengsi orang dewasa pada mantan ahelahhhh.
Akhirnya seperti biasa, konsultasilah ke psikolog. Ini udah lama banget nih konsultasinya, ada kali pas Bebe baru bisa ngomong, umur 1,5 tahunan gitu ya. Jadi memang proses yang sangat panjang sampai akhirnya sekarang dia kalau salah dia peluk dan bilang "maaf ya ibu".
Gimana caranya? Ini tipsnya!
Contohkan kalau kita juga minta maaf di depan dia dengan keras dan berulang. Lebay aja. Ingat, punya anak itu 90% akting, 10% real parenting. HAHAHA.
Terus jangan lupa jelaskan mengapa harus minta maaf. Iya, balita juga butuh penjelasan lah. Jelasin aja kenapa orang harus minta maaf. Minta maaf tanda orang baik, orang tidak baik tidak minta maaf.
Sampai sini contoh dulu deh biar kebayang. Kalau kebetulan salah aja misalnya saya nggak sengaja nginjek JG gitu pas ada Bebe. Saya nggak ngomong natural "eh sori" gitu tapi ngomong dengan sepenuh hati dan pastikan Bebe denger.
"WAH IBU TIDAK SENGAJA MENGINJAK APPA. MAAF YA APPA!"
Si Bebe suka pura-pura nggak nyimak nih kalau saya begini. Ya saya suruh dia fokus dulu dengerin saya terus bilang "Be, tadi ibu nggak sengaja loh injak kaki appa! MAAF YA APPA! Ibu kalau salah minta maaf loh! Sengaja tidak sengaja, minta maaf itu tetap harus. Kalau salah kan memang harus minta maaf supaya orang tidak sedih!"
Lakukan berulang kali! Monkey see, monkey do!
Setelah itu, kalau memang ada momen anak salah, tunggu anak sampai dia mau minta maaf.
Iya saya "paksa". Saya tunggu sampai bodo amat dia udah lupa juga. Saya ingetin lagi. Misal dia keukeuh nggak mau minta maaf, terus udah asyik main lagi. Pas moodnya udah bagus, saya bilang "tadi kan Xylo merebut mainannya A dan belum minta maaf loh. Ayo minta maaf dulu!"
Kemungkinannya dua, dia balik ngambek lagi karena disuruh minta maaf atau ya udah mau minta maaf karena dia ngerasa udah lewat juga momennya. Jadi mau-mau aja dan takaran gengsi sudah berkurang.
Tapi kadang wow banget loh bisa 2 jam saya tungguin aja sampai dia mau minta maaf. Lama-lama dia mau kok. Nah tapi minta maaf ini juga ada level kemampuannya karena nyebut kata "MAAF" itu SUSAH BANGET TERNYATA.
Level 1: Tidak mau minta maaf sama sekali. Ini butuh ceramah panjang lebar tentang orang baik dan orang tidak baik blablabla. Minta maaf itu harus karena blablabla. Ini pas masih kecil sih, belum masuk kayanya ke otaknya kenapa sih harus minta maaf segala?
Level 2: Ini umur 2 tahunan nih. Dia udah ngerti tentang minta maaf tapi nggak mau ngomong "MAAF, IBU" gitu. Di level ini udah mendingan banget tandanya dia tau dia salah tapi terlalu gengsi untuk bilang "MAAF YA". Di level ini saya alihkan dengan peluk. Minta maaf dengan peluk ibu itu sudah cukup.
Level 3: Dia udah mau bilang "maaf ibu" tapi pake acara ngambek dulu setengah jam. Misah-misuh sendiri dulu, main sendiri dulu. Akhirnya pas ditagih "kok belum minta maaf?" dia jawab pelan banget bisik ke telinga "maaf ibu". YEAAYYYY!
Level 4: Udah ngerti bilang "maaf" itu harus instan. Jadi misal dia main bakbuk terus nggak sengaja kelempar kena kepala saya. Dia udah langsung lari, peluk, dan bilang seketika tanpa harus disuruh "MAAF IBU" dan ini baru terjadi yaaa 2 bulanan kemarin lah.
BUT STILL, THANK GOD. Karena saya nggak perlu lagi ceramah dan maksa untuk minta maaf hhhh. Di level terakhir ini, sebaiknya dipuji. "Wah anak hebat itu memang meminta maaf kalau salah. Sengaja tidak sengaja, memang harus minta maaf!"
GITU.
Mayan capek loh ini. Nyuruh minta maaf sama level capeknya sama nanggepin tantrum. Tapi kan jadi orangtua harus tegas. Kalau memang salah dan harus minta maaf ya harus minta maaf. Saya nggak mau toleransi hal-hal kaya gini biar dia sadar sama kesalahannya dan nggak jadi orang yang gengsian buat minta maaf. Salah ya harus mengakui kesalahan kemudian minta maaf. Begicu.
Ada yang anaknya susah minta maaf juga? BISA DICOBA TIPSNYA YAAA! See you!
-ast-
Kenapa minta maaf penting? Karena ya, 3 magic words emang harus diajarin lah dari kecil biar attitude-nya bagus. Maaf, tolong, dan terima kasih. Tolong dan terima kasih gampang, kalau dia minta sesuatu dan nggak pake tolong, kita ingetin juga sekejap dia bilang tolong kan. Misal (harus banget ngasih contoh):
Bebe: "Ibu ambilkan susu dong"
Ibu: *nada mengingatkan* "TOLONG ambilkan susu dong, ibu"
Bebe: "Tolong ambilkan susu dong, ibu"
Ibu ambilkan, Bebe tidak bilang terima kasih.
Ibu: "Kalau sudah ditolong bilang apa?"
Bebe: "Terima kasih"
Ibu: "Sama-sama"
CINCAI. 100% berhasil, tidak pernah gagal. Kadang dia sekaligus bilang "terima kasih ibu, sama-sama" atau "thank you, you're welcome" LOL kocak amat bocah.
(Baca: Akhirnya Bebe Menyapih Diri Sendiri)
EH KALAU URUSAN MAAF YA AMPUN. Sejam disuruh minta maaf kok ya susah banget. Malah jadi dia yang marah kan harusnya bukan dia yang marah. Misal dia dorong temennya, temennya nangis, lha dia malah jadi ngambek kan karena disuruh minta maaf tapi dia nggak mau. Gengsi balita ini lebih-lebih dari gengsi orang dewasa pada mantan ahelahhhh.
Akhirnya seperti biasa, konsultasilah ke psikolog. Ini udah lama banget nih konsultasinya, ada kali pas Bebe baru bisa ngomong, umur 1,5 tahunan gitu ya. Jadi memang proses yang sangat panjang sampai akhirnya sekarang dia kalau salah dia peluk dan bilang "maaf ya ibu".
Gimana caranya? Ini tipsnya!
Contohkan kalau kita juga minta maaf di depan dia dengan keras dan berulang. Lebay aja. Ingat, punya anak itu 90% akting, 10% real parenting. HAHAHA.
Terus jangan lupa jelaskan mengapa harus minta maaf. Iya, balita juga butuh penjelasan lah. Jelasin aja kenapa orang harus minta maaf. Minta maaf tanda orang baik, orang tidak baik tidak minta maaf.
Sampai sini contoh dulu deh biar kebayang. Kalau kebetulan salah aja misalnya saya nggak sengaja nginjek JG gitu pas ada Bebe. Saya nggak ngomong natural "eh sori" gitu tapi ngomong dengan sepenuh hati dan pastikan Bebe denger.
"WAH IBU TIDAK SENGAJA MENGINJAK APPA. MAAF YA APPA!"
Si Bebe suka pura-pura nggak nyimak nih kalau saya begini. Ya saya suruh dia fokus dulu dengerin saya terus bilang "Be, tadi ibu nggak sengaja loh injak kaki appa! MAAF YA APPA! Ibu kalau salah minta maaf loh! Sengaja tidak sengaja, minta maaf itu tetap harus. Kalau salah kan memang harus minta maaf supaya orang tidak sedih!"
Lakukan berulang kali! Monkey see, monkey do!
Setelah itu, kalau memang ada momen anak salah, tunggu anak sampai dia mau minta maaf.
Iya saya "paksa". Saya tunggu sampai bodo amat dia udah lupa juga. Saya ingetin lagi. Misal dia keukeuh nggak mau minta maaf, terus udah asyik main lagi. Pas moodnya udah bagus, saya bilang "tadi kan Xylo merebut mainannya A dan belum minta maaf loh. Ayo minta maaf dulu!"
Kemungkinannya dua, dia balik ngambek lagi karena disuruh minta maaf atau ya udah mau minta maaf karena dia ngerasa udah lewat juga momennya. Jadi mau-mau aja dan takaran gengsi sudah berkurang.
Tapi kadang wow banget loh bisa 2 jam saya tungguin aja sampai dia mau minta maaf. Lama-lama dia mau kok. Nah tapi minta maaf ini juga ada level kemampuannya karena nyebut kata "MAAF" itu SUSAH BANGET TERNYATA.
Level 1: Tidak mau minta maaf sama sekali. Ini butuh ceramah panjang lebar tentang orang baik dan orang tidak baik blablabla. Minta maaf itu harus karena blablabla. Ini pas masih kecil sih, belum masuk kayanya ke otaknya kenapa sih harus minta maaf segala?
Level 2: Ini umur 2 tahunan nih. Dia udah ngerti tentang minta maaf tapi nggak mau ngomong "MAAF, IBU" gitu. Di level ini udah mendingan banget tandanya dia tau dia salah tapi terlalu gengsi untuk bilang "MAAF YA". Di level ini saya alihkan dengan peluk. Minta maaf dengan peluk ibu itu sudah cukup.
Level 3: Dia udah mau bilang "maaf ibu" tapi pake acara ngambek dulu setengah jam. Misah-misuh sendiri dulu, main sendiri dulu. Akhirnya pas ditagih "kok belum minta maaf?" dia jawab pelan banget bisik ke telinga "maaf ibu". YEAAYYYY!
Level 4: Udah ngerti bilang "maaf" itu harus instan. Jadi misal dia main bakbuk terus nggak sengaja kelempar kena kepala saya. Dia udah langsung lari, peluk, dan bilang seketika tanpa harus disuruh "MAAF IBU" dan ini baru terjadi yaaa 2 bulanan kemarin lah.
BUT STILL, THANK GOD. Karena saya nggak perlu lagi ceramah dan maksa untuk minta maaf hhhh. Di level terakhir ini, sebaiknya dipuji. "Wah anak hebat itu memang meminta maaf kalau salah. Sengaja tidak sengaja, memang harus minta maaf!"
GITU.
Mayan capek loh ini. Nyuruh minta maaf sama level capeknya sama nanggepin tantrum. Tapi kan jadi orangtua harus tegas. Kalau memang salah dan harus minta maaf ya harus minta maaf. Saya nggak mau toleransi hal-hal kaya gini biar dia sadar sama kesalahannya dan nggak jadi orang yang gengsian buat minta maaf. Salah ya harus mengakui kesalahan kemudian minta maaf. Begicu.
Ada yang anaknya susah minta maaf juga? BISA DICOBA TIPSNYA YAAA! See you!
-ast-
Betul Mbak, aku juga ketat dalam urusan semacam ini. Kalau anak saya salah ya harus minta maaf, meskipun dia harus nangis
ReplyDeleteEmang betul ini penting buat mendidik karakter anak ya Mbak
ReplyDeleteiya ini penting, biar dikemudian hari dia bisa memaafkan mantan
DeleteIya banget ini masih jadi PR soal minta maaf,anak udah mau umur 6 tahun tapi egonya klo soal minta maaf..
ReplyDeleteKemarin saya aksi gak bicara soal minta maaf ini, dari pagi hingga sore bocah berulah mencari perhatian..puncaknya pulang kerja dia tantrum gak bolehin emaknya masuk rumah sebelum jam 5,setelah masuk rumah dan bilang ngamuk marah2 itu tidak baik tapi dia masi ego gak mau minta maaf. Saya jalanin aksi tidak bicara sampai dia minta maaf, trs dia malah gelendotin saya bilang “ibu gak mau minta maaf?” lalu saya bilang “kan bukan ibu yang bersalah”. Malemnya masih belum minta maaf tapi mukanya merasa bersalah,akhirnya saya bilang “kalau mikail minta maaf ke ibu,nanti hati mikail yang rasanya sempit sampai jadi sedih itu bisa jadi lapang dan luas loh..” akhirnya dia bilang “maafin a’il ibu..” lalu saya tanya “maaf karena apa?” dia jawab “maafin mikail bu udah ngambek sama ibu..” .
Sampai khawatir dia di sekolah juga kayak gitu,tapi syukurnya kata pihak sekolah klo sama temennya mah klo salah cepet minta maaf..klo gak salah ya tetep lah keukeuh gak mau klo disuruh minta maaf,gegara emaknya ngajarin begitu 😅
Anakku yang pertama agak susah kalau minta maaf, padahal umur udah mau 7. Justru yang kecil ini suka minta maaf duluan. Asal habis berantem sama saya, dia selalu deket2 trus bilang, "Buk, ayo maaf-maafan" sambil ngajak salaman, hahaha . Beda anak beda karakter banget
ReplyDeletebanget mbak. anak saya kembar, 5 tahun. kakaknya mudah diajari minta maaf, tapi adiknya suuuusyaaaah.. bener kata ica, nunggu sejak dua jam baru dia mau minta maaf.. kelihatannya gengsi banget gitu.. itupun ngomongnya pelaaan banget nyaris ga kedengeran walau tangannya udah salaman..
DeleteSeneng banget baca tulisannya mbak. Jdi nambak ilmu banget. Btw misal kasus gni nih. Anakku lg main sama tmn. Tmnnya sering mukul dia. Suatu hri ntah karna sebel anakq mukul si temennya. Anakku disuru minta maaf sama ibuku yg waktu itu jgain dia. Anakku gak mau minta maaf sampai dia nangis kejer banget kayak emosinya kependem. Nah gtu tu gmn ya mbak? Haruskah maksa anakku minta maaf?
ReplyDelete