[SPONSORED POST]
Seberapa banyak di antara kalian yang berhenti kerja dengan alasan punya anak? Banyak sih yang alasannya karena waktu sama anak yang terlalu sedikit. Tapi makin lama makin banyak juga saya lihat perempuan yang berhenti kerja karena lingkungan yang nggak mendukung untuk tetap bekerja.
Beda cerita kalau orangnya emang nggak betah kerja ya. Ini orangnya seneng kerja, betah, tapi ternyata pas punya anak baru sadar kalau kantornya hanya menyenangkan untuk orang yang single. Suka kasian deh jadinya. :(
Saya jadi bercermin sama diri sendiri. Iya sih saya dan JG nggak punya siapa-siapa di Jakarta, orangtua dan mertua di Bandung, kalau dipikir rasanya susah banget punya anak. Capeekk banget. Tapi kalau dipikir-pikir, capek itu nggak seberapa karena lingkungan kami berdua itu supportif banget!
Saya kerja office hour, bisa pulang jam 5 teng. Pagi boleh izin kalau emang ada keperluan mendadak. Fleksibel lah jadinya. Makanya sayang banget sama bos dan kantor yang sekarang karena saya bisa dengan mudah anter jemput Bebe ke daycare.
Selain masalah waktu, masih ada juga urusan menyusui. Di kantor saya dan JG udah ada ruang laktasi, ruang khusus untuk pumping. Disediakan juga kulkas dan nggak dipersulit sama sekali kalau mau pumping di jam kerja. Makanya ya betah aja, lancar-lancar aja kerja meski punya anak tanpa punya mbak atau supir.
Ternyata nggak semua orang punya kemewahan itu ya. T_____T
Padahal buat ibu-ibu, hal sesederhana ruang kecil untuk pumping itu bisa bikin betah di kantor loh! Kalau udah betah, kerja juga jadi maksimal karena nggak galau lagi mikirin anak. Tapi bahkan cuti hamil aja katanya banyak yang dipersulit!
Waktu saya lempar topik ini di Twitter karena lagi di event “Tumbuh Kembang Anak dan Dukungan Kebijakan Perusahaan” dari Danone Indonesia minggu lalu, banyak ibu-ibu yang jadi curhat karena katanya cuti hamil aja nggak boleh 3 bulan. Mau nangis banget dengernya.
Padahal semua karyawan perempuan diberi hak 3 bulan cuti hamil dan melahirkan, sementara karyawan laki-laki diberi 3 hari penuh. Kenyataannya ada temen saya yang bilang kalau dia hanya diberi cuti melahirkan 2 bulan. Sisa cuti 1 bulan untuk jaga-jaga kalau nanti harus cuti demi anak. Cuti tahunannya apa kabar? Susah dikasih katanya. Kenapa kantornya gitu banget yaaa. T_______T
Nah tapi ternyata nggak semua kantor kaya gitu loh! Masih ada kantor yang peduli pada karyawan perempuan dan keluarga, salah satunya adalah Danone Indonesia.
Kalau kalian kerja di Danone Indonesia, cuti untuk ibu melahirkannya 6 bulan loh. Jadi bisa ninggalin anak kerja setelah anaknya mulai MPASI dan nggak tergantung 100% pada ASI kan.
Dan untuk para suami, diberi jatah cuti 10 hari! Penting banget karena ibu yang baru melahirkan biasanya bingung gitu kan, jadi ada suami siaga yang bisa nemenin dua minggu pertama. Bayi pun bisa bonding lebih lama dengan kedua orangtuanya.
Danone Indonesia sudah setahun menerapkan sistem cuti 6 bulan ini. Salah satu alasannya adalah, jumlah karyawan yang seimbang antara laki-laki & perempuan. Artinya perempuan punya peran sangat penting untuk kelangsungan perusahaan. Tapi sebelum cuti 6 bulan diberlakukan, banyak karyawan perempuan yang malah resign setelah melahirkan.
Untuk mendukung para karyawan perempuan ini, kantor Danone Indonesia pun ramah anak, ada ruang laktasi dan kulkas untuk menyimpan ASIP. Kemudian ibu hamil pun punya satu grup khusus untuk berbagi informasi soal nutrisi dan konsultasi tentang makan sehat dengan tenaga kesehatan.
Udah? Belum! Danone Indonesia juga memberlakukan namanya flexwork. Artinya jam masuk kantor bebas dan boleh work from home bila memang dibutuhkan.
Hasilnya ternyata oke banget! Jumlah karyawan yang resign setelah melahirkan menurun tajam, karyawan pun jadi semakin loyal dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas.
Menurut Direktur HR Danone ELN Indonesia, Evan Indrawijaya kebijakan parental ini pun tidak mengurangi hak karyawan. Gaji tetap diberikan full, tunjangan, serta bonus juga full, tidak prorata. Ya ampun impian banget ya!
Sekarang muncul pertanyaan, kalau gitu yang ngerjain kerjaan karyawan yang cuti siapa?
Beban pekerjaan karyawan yang cuti dibebankan pada timnya. Kalau masih kurang orang, maka dicarikan pengganti sementara. Kerennya, karyawan yang dibebani pekerjaan karena timnya cuti itu juga mendapat gaji tambahan di luar gaji biasanya. Iya dong kan kerjaannya nambah.
Dan kebijakan parental ini berlaku di semua group Danone Indonesia termasuk pabrik! Iri nggak? Apa malah udah buka LinkedIn dan cari lowongan di sana? Hahahaha.
Ayo kita berdoa sama-sama semoga perusahaan lain juga dibukakan pintu hatinya supaya bisa ramah anak dan ramah ibu bekerja ya!
-ast-
Bebe dititipkan di daycare sejak usia 3 bulan. Karena daycare saya bisa kerja dengan tenang. |
Seberapa banyak di antara kalian yang berhenti kerja dengan alasan punya anak? Banyak sih yang alasannya karena waktu sama anak yang terlalu sedikit. Tapi makin lama makin banyak juga saya lihat perempuan yang berhenti kerja karena lingkungan yang nggak mendukung untuk tetap bekerja.
Beda cerita kalau orangnya emang nggak betah kerja ya. Ini orangnya seneng kerja, betah, tapi ternyata pas punya anak baru sadar kalau kantornya hanya menyenangkan untuk orang yang single. Suka kasian deh jadinya. :(
Saya jadi bercermin sama diri sendiri. Iya sih saya dan JG nggak punya siapa-siapa di Jakarta, orangtua dan mertua di Bandung, kalau dipikir rasanya susah banget punya anak. Capeekk banget. Tapi kalau dipikir-pikir, capek itu nggak seberapa karena lingkungan kami berdua itu supportif banget!
Saya kerja office hour, bisa pulang jam 5 teng. Pagi boleh izin kalau emang ada keperluan mendadak. Fleksibel lah jadinya. Makanya sayang banget sama bos dan kantor yang sekarang karena saya bisa dengan mudah anter jemput Bebe ke daycare.
Selain masalah waktu, masih ada juga urusan menyusui. Di kantor saya dan JG udah ada ruang laktasi, ruang khusus untuk pumping. Disediakan juga kulkas dan nggak dipersulit sama sekali kalau mau pumping di jam kerja. Makanya ya betah aja, lancar-lancar aja kerja meski punya anak tanpa punya mbak atau supir.
Ternyata nggak semua orang punya kemewahan itu ya. T_____T
Padahal buat ibu-ibu, hal sesederhana ruang kecil untuk pumping itu bisa bikin betah di kantor loh! Kalau udah betah, kerja juga jadi maksimal karena nggak galau lagi mikirin anak. Tapi bahkan cuti hamil aja katanya banyak yang dipersulit!
Waktu saya lempar topik ini di Twitter karena lagi di event “Tumbuh Kembang Anak dan Dukungan Kebijakan Perusahaan” dari Danone Indonesia minggu lalu, banyak ibu-ibu yang jadi curhat karena katanya cuti hamil aja nggak boleh 3 bulan. Mau nangis banget dengernya.
Padahal semua karyawan perempuan diberi hak 3 bulan cuti hamil dan melahirkan, sementara karyawan laki-laki diberi 3 hari penuh. Kenyataannya ada temen saya yang bilang kalau dia hanya diberi cuti melahirkan 2 bulan. Sisa cuti 1 bulan untuk jaga-jaga kalau nanti harus cuti demi anak. Cuti tahunannya apa kabar? Susah dikasih katanya. Kenapa kantornya gitu banget yaaa. T_______T
Nah tapi ternyata nggak semua kantor kaya gitu loh! Masih ada kantor yang peduli pada karyawan perempuan dan keluarga, salah satunya adalah Danone Indonesia.
Kalau kalian kerja di Danone Indonesia, cuti untuk ibu melahirkannya 6 bulan loh. Jadi bisa ninggalin anak kerja setelah anaknya mulai MPASI dan nggak tergantung 100% pada ASI kan.
Dan untuk para suami, diberi jatah cuti 10 hari! Penting banget karena ibu yang baru melahirkan biasanya bingung gitu kan, jadi ada suami siaga yang bisa nemenin dua minggu pertama. Bayi pun bisa bonding lebih lama dengan kedua orangtuanya.
Danone Indonesia sudah setahun menerapkan sistem cuti 6 bulan ini. Salah satu alasannya adalah, jumlah karyawan yang seimbang antara laki-laki & perempuan. Artinya perempuan punya peran sangat penting untuk kelangsungan perusahaan. Tapi sebelum cuti 6 bulan diberlakukan, banyak karyawan perempuan yang malah resign setelah melahirkan.
Untuk mendukung para karyawan perempuan ini, kantor Danone Indonesia pun ramah anak, ada ruang laktasi dan kulkas untuk menyimpan ASIP. Kemudian ibu hamil pun punya satu grup khusus untuk berbagi informasi soal nutrisi dan konsultasi tentang makan sehat dengan tenaga kesehatan.
Udah? Belum! Danone Indonesia juga memberlakukan namanya flexwork. Artinya jam masuk kantor bebas dan boleh work from home bila memang dibutuhkan.
Hasilnya ternyata oke banget! Jumlah karyawan yang resign setelah melahirkan menurun tajam, karyawan pun jadi semakin loyal dan pada akhirnya meningkatkan produktivitas.
Menurut Direktur HR Danone ELN Indonesia, Evan Indrawijaya kebijakan parental ini pun tidak mengurangi hak karyawan. Gaji tetap diberikan full, tunjangan, serta bonus juga full, tidak prorata. Ya ampun impian banget ya!
Sekarang muncul pertanyaan, kalau gitu yang ngerjain kerjaan karyawan yang cuti siapa?
Beban pekerjaan karyawan yang cuti dibebankan pada timnya. Kalau masih kurang orang, maka dicarikan pengganti sementara. Kerennya, karyawan yang dibebani pekerjaan karena timnya cuti itu juga mendapat gaji tambahan di luar gaji biasanya. Iya dong kan kerjaannya nambah.
Dan kebijakan parental ini berlaku di semua group Danone Indonesia termasuk pabrik! Iri nggak? Apa malah udah buka LinkedIn dan cari lowongan di sana? Hahahaha.
Ayo kita berdoa sama-sama semoga perusahaan lain juga dibukakan pintu hatinya supaya bisa ramah anak dan ramah ibu bekerja ya!
-ast-
Yaa semoga aja perusahaan lain bisa ngikutin jejak Danone ya, kan udah ada bukti tuh sama peningkatan kinerjanya :)
ReplyDeletewah keren bgt ya, smg bnyk perusahaan yg kyk gt jg
ReplyDeleteAsyik banget. Bisa jadi pelopor tuh buat perusahaan lain. Kalo karyawan loyal berarti perusahaannya memang bagus dan mendukung ya
ReplyDeleteMba icha, aku nitip CV dong! HAHAHAHA XD
ReplyDeleteKeren banget. :D Semoga banyak perusahaan yang kaya gitu. Duh, waktu abis lahiran, bawaan bingung mulu. Kalau nggak ada suami, ya malah bingung. :'D
ReplyDeletesorry mb ada typo "Ternyata nggak semua orang nggak punya kemewahan itu ya" harusnya "Ternyata nggak semua orang punya kemewahan itu ya"
ReplyDeletemakasih postingannya
danone kantor impian, dikantor aq cuti 3 bulan full, jam kantor flexible tapi gak ada ruang laktasi...
ReplyDeleteLembaga pemerintahan bisa gak ya? lg hamil nih mudah2an dalam waktu dekat cuti 6 bulan itu dapat direalisasikan diseluruh instansi
ReplyDeleteIya betul Danone ngasih cuti melahirkan untuk karyawannya 6 bulan, kemaren tau waktu kunjungan ke pabrik SGM .
ReplyDeleteAda, AKU! --> merujuk pertanyaan manakah ini, nyahahaha.
ReplyDeleteAlhamdulillah, ada perusahaan yg toleransinya tinggi begini. Kantorku juga gini kok, soalnya kebanyakan guru freelance, hehe.. Yg jelas, kebijakan ttg cuti ini termasuk hak asasi, jadi harus di-support ^^
ReplyDeleteItu mah kantor impian ibu-ibu banget. Soal cuti yang cuma 2 bulan aku pernah lihat. Kasian sama anaknya aku mah. Itu kan masih kecil banget. Hiksss..
ReplyDeleteTeteh icha, aku mau titip CV dong teh😆
ReplyDeletePlis semua kantor kaya gini pliiisssss
ReplyDeleteKalau kebijakan kantornnya model gitu, gak gamang lagi kalau mau kerja ya meski mau hamil dan melahirkan nantinya
ReplyDeleteya semoga banyak ya perusahaan spt ini, tp kita sbg pekerja juga hrs profesional ya jangan diberi kemudahan malah membuat kita malas, kadang perusahaan juga takut hal itu terjadi
ReplyDeleteharusnya suaminya juga cutinya lamaan lagiiiii hahahaha.. kayak di inggris sama jerman itu uwenakkknyaa kalau di indonesia bisa, #eh di indonesia kan Laki2 wajib cari duit kalo gak dinyinyirin orang sekampung buat apa cuti ? #Lohkok #NyinyirJuga hahaha
ReplyDeletehahaha.. Langsung cari lowongan di Danone!
ReplyDeleteSemoga bisa menebar virus hingga ke pemerintahan dan Indonesia seluruhnya menerapkan hal yang sama... 😍😍😍
Punya kantor yang ngijinin pumping kapanpun kita mau itu rizki banget mbak, sumpah.
ReplyDeletetinggal nunggu kantorku ngasih cuti 6 bulan kayak danone juga. semoga.
Mudah2an kantor lain bisa kayak Danone yaaa supaya para ibu yg semangat bekerja bisa selalu nyaman.. klo aku dulu sempet ngerasain pumping di toilet sedih huhu iyaaah akhirnya daku resign karena faktor2 lain juga :D
ReplyDeletewah enak banget
ReplyDelete3 bulan aja kadang kepotong
apalagi ada rekan yang baru cuti H-1
duh sering gak tega
Tanpa mengurangi rasa hormat saya pada para Ibu dan wanita, saya hanya bisa mengatakan bahwa perusahaan yang bisa memberlakukan 6 bulan cuti hanyalah perusahaan yang alur SCM-nya pendek dan 80-90% proses dilakukan dengan mesin. Danone bisa memberlakukan cuti 6 bulan lantaran proses kerja banyak proses menggunakan otomasi mesin. Karena itu, meski karyawan cuti 6 - 9 bulan sekali pun, tidak akan berdampak cukup signifikan pada output perusahaan.
ReplyDeleteDan jika ingin semua perusahaan memberlakukan 6 bulan cuti, bisa saja. Asalkan 80 - 90% proses yang dilakukan di perusahaan tersebut adalah otomisasi (mesin / komputerisasi), sehingga proses SCM dan alur barang bisa berjalan dengan otomatis, tanpa perlu campur-tangan manusia.
Konsekuensinya : Akan terjadi pengurangan karyawan yg sangat signifikan diakibatkan proses kerja yang sudah terintegral dan efisien seperti itu. Dampaknya tidak akan terasa dengan cepat, tetapi yang pasti pengurangan karyawan sudah pasti akan terjadi sebagai efek dari efisiensi kerja dan proses SCM yang semakin pendek.
Saya sangat senang membaca kalau Danone sudah memberlakukan aturan 6 bulan cuti utk Ibu2 melahirkan. Tapi Anda pun harus menyadari bahwa itu berarti sistem SCM di Danone sudah sangat baik, sehingga mereka mungkin tidak akan butuh karyawan yang banyak karena efisiensi sudah bisa mereka capai.
Saya bukan menakut-nakuti. Hanya logika saya saja sebagai Praktisi SCM dan Manufaktur. Itu saja.
Kantorku cuti cm 3 bulan, dan untungnya bs ambil mepet..jadi.pas hamil 2014 cutinya mepet sampe minggu ke 38. untuk anak.ke dua diniatin bgt ambil unpaid leave 3 bulan lagi biar bs asix 6 bulan, soalnya ada pengalaman bikin bete pas abis cuti melahirkan, baru aja masuk sebulan kemudian di assign training keluar dan.ini bikin aq cm.bs asix sampai 5.5 bulan aja..
ReplyDeleteLANGSUNG CARI "TIPS LOLOS SELEKSI KERJA DANONE" hahaha
ReplyDeleteKereeennn pake banget ini maaahh. Semoga semua perusahaan bisa menerapkan hal ini juga, impiaaann daahhh.. Salut banget buat Danone Indonesia.
ReplyDeleteIni sih kantor impian ibu-ibu banget... Kalau ada yang Flextime dan ada kulkas penyimpanan laktasinya aja udah bersyukur banget, apalagi kalau bisa cuti 6 bulannn.. Salut buat Danone, semoga kantor-kantor lain bisa setidaknya terinspirasi :)
ReplyDeleteuntuk masalah cuti melahirkan memang di kita masih belum banget. beda dengan negara lain yang memperbolehkan karyawannya cuti 6 bulan bahkan ada yang sampai 1 tahun
ReplyDelete