OH HOW WE LOVE JAKARTA! By we I mean me and JG, dunno about Bebe because well, he's a baby ah gimana sih elah ginian harus dibahas.
Oke jadi #SassyThursday minggu ini collab lagi sama #GesiWindiTalk because why not duh. Tema datang dari Nahla yang sungguh kreatif yaitu tentang mengapa kami begitu cinta kota masing-masing sampai nggak mau pindah satu sama lain! Bahkan saya nggak mau pindah ke Tangerang atau BSD meskipun tau persis di sana enak. Ya tapi enak kalau kerja dan segala-galanya di Tangerang/BSD juga yekaannn.
Baca punya mereka, siapa tau jadi pengen jalan-jalan ke sana!
Windi Teguh: Why I Love Medan
Grace Melia: Why I Love Jogja
Mevlied Nahla: BSD, Tangsel, dan Segepok Kenangan
Tadinya saya agak ragu gitu, mau Bandung apa Jakarta ya? Ya cinta sih sama Bandung tapi yaiyalah, Bandung kan hometown. Yang namanya kampung halaman mah selalu dirindukan ya nggak? Karena terlalu banyak kenangan dan keluarga besar di sana semua. Plus keluarga mertua juga, ya pasti sayang lah sama Bandung.
Tapi kan kadang harus ninggalin yang disayang demi sesuatu yang bisa lebih sayang sama diri kita sendiri kaaan. ASIK.
Jakarta kayanya sayang banget sama saya HUHUHUHUHU. Level mellownya udah setara sama waktu ninggalin Bandung ini kalau harus ninggalin Jakarta.
Karena di Jakarta, aku terperosok cinta.
Karena di Jakarta, cinta memilihku dengan nyata.
#eaaa jangan pada close tab ya lol 😂
(Itu juga kutipan dari puisi cinta masa lalu gengs, kolab kami sebelum ini. KLIK DAN BACA YAAAA)
Duh gue galau bikin list nggak ya hahaha. Bikin aja kali ya.
🏣 Jakarta Kota Mimpi 🚀
Itu benar. Itu tidak cheesy atau klasik, itu benar. Masih benar, minimal buat saya sendiri. Gimana nggak, saya pindah ke Jakarta karena satu twit!
Dari satu twit yang kemudian bawa saya ketemu banyak banget artis Korea, wawancara banyak sekali artis Korea, nonton konser gratis. Mimpi jadi nyata banget karena pada saat itu, saya lagi suka Korea banget!
Oke saya nggak tergila-gila sih ya kaya orang-orang sampai nabung atau apa, tapi saya lagi suka Korea banget dan Jakarta mewujudkan mimpi itu. Siapa yang kepikiran sih bisa ngobrol face to face sama Lee Min Ho kalau nggak pindah ke Jakarta? Dirangkul Lee Seunggi? Ngobrol sama Siwon? Bigbang? Super Junior? Infinite? YOU NAME IT.
Hampir semua artis Korea yang ngetop pada zaman itu saya temui semua FOR FREE cuma karena satu keputusan pindah ke Jakarta. Dan mimpi itu berlanjut pada mimpi berikutnya yaitu bikin buku di GagasMedia.
Yes, mimpi gue pas SMA/kuliah se-spesifik itu "mau nulis buku diterbitin GagasMedia". Dan itu terjadi karena saya pindah ke Jakarta. Plis yang suka Korea dan mau beli bukunya masih ada di Tokopedia atau BukaLapak.
(Cerita lengkap bisa dibaca di sini: Keputusan yang Mengubah Hidup, Pindah ke Jakarta)
🏣 Jakarta Tidak Pernah Sepi 🚀
Bagi orang ekstrovert kaya saya, Jakarta itu menyenangkan sekali! Di Bandung jam 9 malem aja sepi banget, di Jakarta saya nggak takut berdiri di pinggir jalan jam 12 malem pulang liputan nunggu taksi. Oh wow aku sungguh pemberani.
Zaman belum nikah, bisa nongkrong lama-lama sampai pagi, banyak temen, banyak makanan, sinyal selalu bagus, ah aku cinta. Gimana ceritanya coba jam 11 malem Semanggi masih macet. 😂😂😂
Di Bandung jam 8 malem aja saya suka udah horor sendiri pulangnya hahahahaha. Tapi yah, untuk ukuran saya yang nggak punya kecerdasan naturalis alias nggak peduli nggak nginjek tanah atau liat sawah, Jakarta is heaven! 🌠
🏣 Jakarta Sumber Suara 🚀
"Kepada ibu Annisa ditunggu di sumber suara"
Lawas nggak sih, apa event zaman sekarang masih ada yang menyebut area pengaturan sound system itu sebagai "sumber suara"? 😂😂😂
Intinya Jakarta adalah sumber suara, pusat segalanya. Banyak event, banyak acara, banyak brand, banyak diskon. Jadinya banyak pilihan! Iya dari milih makanan, milih baju, sampai pilihan serius macam kerja di mana atau sekolah di mana.
Ya maklum ya ibukota. Sekolah dari yang bobrok sampai yang uang tahunannya setara harga satu rumah juga ada. Begitu pula dengan kerjaan, dari yang cuma malak di stasiun sampai gaji sebulan ratusan juta.
Dihadapkan dengan pilihan sebanyak itu kita jadi apa?
JADI SEMANGAT! 💪🏻
🏣 Jakarta Penyemangat Hidup 🚀
Ini adalah sumber kemellowan di posting-posting dengan tag Tentang Hidup. Ya gimana nggak mellow sih, liat ibu-ibu luntang-lantung di pinggir jalan bawa bayi sementara di jalan mobil-mobil yang lewat harganya miliaran.
Kesenjangan sosial itu nyata adanya dan terjadi di depan mata! Kadang sedih tapi semoga bisa jadi semangat dan sumber syukur ya.
Ya persis caption IG saya beberapa minggu lalu. Tentang gimana daerah rumah saya itu berdempetan banget rumah-rumah mewah yang garasinya seukuran kontrakan saya, sementara di belakangnya rumah-rumah petak yang bahkan nggak punya teras.
Oke jadi #SassyThursday minggu ini collab lagi sama #GesiWindiTalk because why not duh. Tema datang dari Nahla yang sungguh kreatif yaitu tentang mengapa kami begitu cinta kota masing-masing sampai nggak mau pindah satu sama lain! Bahkan saya nggak mau pindah ke Tangerang atau BSD meskipun tau persis di sana enak. Ya tapi enak kalau kerja dan segala-galanya di Tangerang/BSD juga yekaannn.
Baca punya mereka, siapa tau jadi pengen jalan-jalan ke sana!
Windi Teguh: Why I Love Medan
Grace Melia: Why I Love Jogja
Mevlied Nahla: BSD, Tangsel, dan Segepok Kenangan
Tadinya saya agak ragu gitu, mau Bandung apa Jakarta ya? Ya cinta sih sama Bandung tapi yaiyalah, Bandung kan hometown. Yang namanya kampung halaman mah selalu dirindukan ya nggak? Karena terlalu banyak kenangan dan keluarga besar di sana semua. Plus keluarga mertua juga, ya pasti sayang lah sama Bandung.
Tapi kan kadang harus ninggalin yang disayang demi sesuatu yang bisa lebih sayang sama diri kita sendiri kaaan. ASIK.
Jakarta kayanya sayang banget sama saya HUHUHUHUHU. Level mellownya udah setara sama waktu ninggalin Bandung ini kalau harus ninggalin Jakarta.
Karena di Jakarta, aku terperosok cinta.
Karena di Jakarta, cinta memilihku dengan nyata.
#eaaa jangan pada close tab ya lol 😂
(Itu juga kutipan dari puisi cinta masa lalu gengs, kolab kami sebelum ini. KLIK DAN BACA YAAAA)
Duh gue galau bikin list nggak ya hahaha. Bikin aja kali ya.
🏣 Jakarta Kota Mimpi 🚀
Itu benar. Itu tidak cheesy atau klasik, itu benar. Masih benar, minimal buat saya sendiri. Gimana nggak, saya pindah ke Jakarta karena satu twit!
Dari satu twit yang kemudian bawa saya ketemu banyak banget artis Korea, wawancara banyak sekali artis Korea, nonton konser gratis. Mimpi jadi nyata banget karena pada saat itu, saya lagi suka Korea banget!
Oke saya nggak tergila-gila sih ya kaya orang-orang sampai nabung atau apa, tapi saya lagi suka Korea banget dan Jakarta mewujudkan mimpi itu. Siapa yang kepikiran sih bisa ngobrol face to face sama Lee Min Ho kalau nggak pindah ke Jakarta? Dirangkul Lee Seunggi? Ngobrol sama Siwon? Bigbang? Super Junior? Infinite? YOU NAME IT.
Hampir semua artis Korea yang ngetop pada zaman itu saya temui semua FOR FREE cuma karena satu keputusan pindah ke Jakarta. Dan mimpi itu berlanjut pada mimpi berikutnya yaitu bikin buku di GagasMedia.
Yes, mimpi gue pas SMA/kuliah se-spesifik itu "mau nulis buku diterbitin GagasMedia". Dan itu terjadi karena saya pindah ke Jakarta. Plis yang suka Korea dan mau beli bukunya masih ada di Tokopedia atau BukaLapak.
(Cerita lengkap bisa dibaca di sini: Keputusan yang Mengubah Hidup, Pindah ke Jakarta)
🏣 Jakarta Tidak Pernah Sepi 🚀
Bagi orang ekstrovert kaya saya, Jakarta itu menyenangkan sekali! Di Bandung jam 9 malem aja sepi banget, di Jakarta saya nggak takut berdiri di pinggir jalan jam 12 malem pulang liputan nunggu taksi. Oh wow aku sungguh pemberani.
Zaman belum nikah, bisa nongkrong lama-lama sampai pagi, banyak temen, banyak makanan, sinyal selalu bagus, ah aku cinta. Gimana ceritanya coba jam 11 malem Semanggi masih macet. 😂😂😂
Di Bandung jam 8 malem aja saya suka udah horor sendiri pulangnya hahahahaha. Tapi yah, untuk ukuran saya yang nggak punya kecerdasan naturalis alias nggak peduli nggak nginjek tanah atau liat sawah, Jakarta is heaven! 🌠
🏣 Jakarta Sumber Suara 🚀
"Kepada ibu Annisa ditunggu di sumber suara"
Lawas nggak sih, apa event zaman sekarang masih ada yang menyebut area pengaturan sound system itu sebagai "sumber suara"? 😂😂😂
Intinya Jakarta adalah sumber suara, pusat segalanya. Banyak event, banyak acara, banyak brand, banyak diskon. Jadinya banyak pilihan! Iya dari milih makanan, milih baju, sampai pilihan serius macam kerja di mana atau sekolah di mana.
Ya maklum ya ibukota. Sekolah dari yang bobrok sampai yang uang tahunannya setara harga satu rumah juga ada. Begitu pula dengan kerjaan, dari yang cuma malak di stasiun sampai gaji sebulan ratusan juta.
Dihadapkan dengan pilihan sebanyak itu kita jadi apa?
JADI SEMANGAT! 💪🏻
🏣 Jakarta Penyemangat Hidup 🚀
Ini adalah sumber kemellowan di posting-posting dengan tag Tentang Hidup. Ya gimana nggak mellow sih, liat ibu-ibu luntang-lantung di pinggir jalan bawa bayi sementara di jalan mobil-mobil yang lewat harganya miliaran.
Kesenjangan sosial itu nyata adanya dan terjadi di depan mata! Kadang sedih tapi semoga bisa jadi semangat dan sumber syukur ya.
Ya persis caption IG saya beberapa minggu lalu. Tentang gimana daerah rumah saya itu berdempetan banget rumah-rumah mewah yang garasinya seukuran kontrakan saya, sementara di belakangnya rumah-rumah petak yang bahkan nggak punya teras.
Tanpa hidup di Jakarta mungkin cita-cita saya nggak akan setinggi ini. Di Jakarta saya dan JG ketemu banyak sekali orang hebat, orang hebat yang kadang bikin minder tapi tanpa disadari bikin kami jadi menggantung mimpi lebih tinggi.
Juga ...
Juga ...
Kami senang di Jakarta karena jauh dari orangtua HAHAHAHAHAHAHAHA
Jauh tapi nggak jauh-jauh amat jadi bisa pulang kapan aja termasuk weekend. Cuma ya, kami enjoy tinggal nggak terlalu dekat dengan orangtua karena jadi bisa ambil semua keputusan sendiri. Apalagi urusan Bebe.
Plus ...
Kami nggak tau mau kerja apa di Bandung. 😭😭😭
Really, kemarin JG sempet mau pindah ke kantor Bandung tapi kok ya tampak jenjang karier jadi lebih sulit ah sudahlah. Apalagi saya, nggak bakal dapet gaji yang sama lah kalau kerja di Bandung mah. 😭
Jauh tapi nggak jauh-jauh amat jadi bisa pulang kapan aja termasuk weekend. Cuma ya, kami enjoy tinggal nggak terlalu dekat dengan orangtua karena jadi bisa ambil semua keputusan sendiri. Apalagi urusan Bebe.
Plus ...
Kami nggak tau mau kerja apa di Bandung. 😭😭😭
Really, kemarin JG sempet mau pindah ke kantor Bandung tapi kok ya tampak jenjang karier jadi lebih sulit ah sudahlah. Apalagi saya, nggak bakal dapet gaji yang sama lah kalau kerja di Bandung mah. 😭
(Baca: Tips Survive di Jakarta No Nanny No ART untuk Ibu Bekerja)
Sementara cita-cita dan gaya hidup sudah begini. Karena hal tersulit bukan naikin gaya hidup, tapi nuruninnya. 😔
🚓🚕🚗 TAPI JAKARTA MACET! 🚙🚚🚓
Memang iya weee. Percaya nggak sih saya sama JG itu jarang sekali mengeluhkan macet Jakarta? Kami berdamai sekali dengan kemacetan ini.
Padahal radius kantor saya, kantor JG, dan rumah kalau dari daycare itu nggak sampai 10 km. 5 km lah, rata-rata ditempuh dengan 1,5 jam perjalanan kalau lagi waras.
Kalau lagi nggak waras, kantor JG - daycare aja yang hanya 2,5 km bisa ditempuh dalam waktu? EMPAT JAM. HAHAHAHAHAHAHA.
Tapi kan banyak solusi juga, ya nggak perlu bawa mobil kan bisa naik ojek. Jadi mobil taro di daycare, ke kantor JG pake ojek atau kadang pake sepeda. Aman terkendali kok, survive kok hahahaha.
Terus orang suka nanya: kenapa nggak motoran aja sih biar nggak macet? Kan deket juga.
Ah motoran juga macet di Jakarta mah lol. Malah lebih capek jatohnya karena naik motor, macet, keringetan. Beda setengah jam doang sih mending macet dan naik mobil, at least duduk nyaman. nggak keringetan, ngobrol enak, bisa sambil denger radio ketawa-tawa, Bebe bisa bobo dengan nyaman.
Kalau udah begitu masa mau ngeluhin macet lagi?
*
Tapi yah, harus diakui kadang bosan juga di Jakarta hahahahahaha. Bosan karena ya namanya manusia, pasti ingin lebih kan. Maunya sih JG kerja di Singapur gitu, saya di rumah aja blogging dan YouTube-an lol.
Juga urusan Pilkada DKI yang makin mengukuhkan kalau Indonesia nggak layak huni, ingin pindah ke luar negeri aja. Huhu. Ingin ingin doang tapi usaha nggak. Argh.
Jadi yah, itu alasan saya 6 tahun betah di Jakarta dan JG 9 tahun (apa 10 tahun ya). Kalau kalian? Senangkah di kota tempat tinggal sekarang? Kenapa?
-ast-
Sementara cita-cita dan gaya hidup sudah begini. Karena hal tersulit bukan naikin gaya hidup, tapi nuruninnya. 😔
🚓🚕🚗 TAPI JAKARTA MACET! 🚙🚚🚓
Memang iya weee. Percaya nggak sih saya sama JG itu jarang sekali mengeluhkan macet Jakarta? Kami berdamai sekali dengan kemacetan ini.
Padahal radius kantor saya, kantor JG, dan rumah kalau dari daycare itu nggak sampai 10 km. 5 km lah, rata-rata ditempuh dengan 1,5 jam perjalanan kalau lagi waras.
Kalau lagi nggak waras, kantor JG - daycare aja yang hanya 2,5 km bisa ditempuh dalam waktu? EMPAT JAM. HAHAHAHAHAHAHA.
Tapi kan banyak solusi juga, ya nggak perlu bawa mobil kan bisa naik ojek. Jadi mobil taro di daycare, ke kantor JG pake ojek atau kadang pake sepeda. Aman terkendali kok, survive kok hahahaha.
Terus orang suka nanya: kenapa nggak motoran aja sih biar nggak macet? Kan deket juga.
Ah motoran juga macet di Jakarta mah lol. Malah lebih capek jatohnya karena naik motor, macet, keringetan. Beda setengah jam doang sih mending macet dan naik mobil, at least duduk nyaman. nggak keringetan, ngobrol enak, bisa sambil denger radio ketawa-tawa, Bebe bisa bobo dengan nyaman.
Kalau udah begitu masa mau ngeluhin macet lagi?
*
Tapi yah, harus diakui kadang bosan juga di Jakarta hahahahahaha. Bosan karena ya namanya manusia, pasti ingin lebih kan. Maunya sih JG kerja di Singapur gitu, saya di rumah aja blogging dan YouTube-an lol.
Juga urusan Pilkada DKI yang makin mengukuhkan kalau Indonesia nggak layak huni, ingin pindah ke luar negeri aja. Huhu. Ingin ingin doang tapi usaha nggak. Argh.
Jadi yah, itu alasan saya 6 tahun betah di Jakarta dan JG 9 tahun (apa 10 tahun ya). Kalau kalian? Senangkah di kota tempat tinggal sekarang? Kenapa?
-ast-
gue pernah tinggal di Jakarta setaun, ngontrak, dan setaun itu bikin gue misuh-misuh tiap hari karena ku terlalu cinta bogor. bangun pagi masih adeeeeem, macet ngga macet banget,ke jakarta? tinggal KRL-an aja, setengah jam sampe.
ReplyDeleteya gmn enggak, dari lahir sampe beranak dua di bogor teruuuussss huahauhauhauahuahau
awalnya nggak suka sama malang karena bosen dari lahir sampai lulus kuliah di malang terus, dan nyoba ke surabaya buat kerja eh malah nggak betah soalnya panas ke badan jadi lengket-lengket, aku cinta malang dan udaranya! (tapi kalau ada tawaran pindah ke jogja aku mau sih meskipun nggak sedingin malang wkwkwk)
ReplyDeleteBandung gak sesepi itu ah sekarang. Ku pulang jam 8 malem aja sendirian masih rame. Mana rumah jauh banget dari lokasi event, naek gocar 80ribu 😂
ReplyDeleteAku baru beberapa kali ke Jakarta (sendirian), dan sebenernya aku juga suka Jakarta. Setiap kota punya auranya masing-masing yang bisa meninggalkan bekas berbeda di memori, menurutku. Hahaha.
aku kira aku doang yg selo ga pernah ngeluh jakarta macet kak hahaha cuma kalo ngejar flight itu doang sih yg bikin deg2an
ReplyDeleteKarena udah nyaman di kota ini. Yak Tangerang �� udah tau lokasi2 yg bagus, terutama sekolah buat anak
ReplyDeleteKeputusan bokap gue memboyong kami sekeluarga dari Padang ke Jakarta pada 1999 nggak keliru. Kota ini membantu mewujudkan banyak mimpi dan membuka banyak peluang, termasuk menemukan jodoh :)
ReplyDeleteIri sama bagian wawancara lee min ho. Iri beneran. Iri doang tapi nggak usaha. Hahaha
ReplyDeleteAku pindah dr bdg ke bekasi (yess planet namec ituuh 😓) dan rasanya kalo ke bandung itu "pulang" sementara ke bekasi itu "pergi" 😢😪
ReplyDeleteSebatas tempat buat bobo aja gitu,, kalo jakarta buat aku sih tempat yang zeru abeiss. Temen dan tempat nongkrong yang azegh dah ah hahahah. Tapi yaa, itu wkt kerja. Skg irt full time. Ke jakarta kalo cm mo blanja2 ato meet up temen doang #tragis
Aku malah takut ke Jakarta karena... Jakarta kejam (?). Aku sering jadi korban kriminalitas padahal masih di Surabaya. Apalagi di Jakarta? 😰 *Yeah I'm that scared
ReplyDeleteSampe sekarang aku masih mikir kalau jakarta itu kota impian. Mau kerja itu enaknya di Jakarta, di Bandung sini mah kerja tuh rasanya lebih kalem ritmenya
ReplyDeleteAduh.. Aku betah tinggal di Bali. Yg betah tinggal di Bali pasti gak akan mau tinggal di Jakarta. Hehehe
ReplyDeleteJkt adlh kota yg paling gak aku suka kalau uda berkunjung ke Jawa. Lbh suka jogja&Malang. Alasannya karena macet!! Dulu sempet denger cerita tmn yg pnh kerja di jkt, kerja nya jam 8 tapi harus berangkat jam 6 . kalo lbh dr itu pasti telat. Ngebayanginnya aja ngeri. Apalah aku yg tinggal di Bali, kerja jam stgh 8, berangkat jam 7. Jarak 5-6 km cuma waktu 10-15 menit. Kalo macet gak lebih dr sejam. Hahaha..
*note
Tidak berlaku utk daerah KUTA