[SPONSORED POST]
Flashback ke lima tahun lalu, saya sampai sekarang masih sering bengong loh. Kok berani ya saya tinggal di Jakarta sendirian?
Waktu itu saya pengangguran, sudah lulus kuliah dan baru saja resign dari tempat kerja saya karena tidak betah. Maklum, pekerjaannya jadi sekretaris, nggak sesuai passion saya yang selalu menulis dan senang mendesain. I told this story a million times and repeat it again and again because that's how my story start.
Intinya saya untuk pertama kalinya #LampauiBatas dengan pergi sendirian ke Jakarta. Saya yang bahkan di Bandung pun selalu diantar ke mana-mana. Saya nekat bermodal Google Maps di Blackberry dan alamat kantor yang jadi tujuan interview. Turun travel dan naik taksi. Berjalan kaki mencari rumah sakit untuk tes kesehatan. Naik taksi lagi dan naik travel lagi. Pulang ke Bandung lagi usai tes penerimaan karyawan itu.
Interview sukses, saya diterima. Saya sangat excited dengan pekerjaan itu dan saya tidak menyadari saat itu bahwa itu mengubah hidup saya sepenuhnya. Saya yang seumur hidup tinggal bersama orangtua kini sendirian di Jakarta. Saya harus mencari makan sendirian, saya harus jalan-jalan sendirian.
(Detailnya ada di postingan ini: Keputusan yang Mengubah Hidup)
Untuk pertama kalinya saya naik TransJakarta (yang ternyata nyaman ya asal tidak di jam sibuk), untuk pertama kalinya saya liputan keliling Jakarta. Keliling kota yang tidak saya kenal sama sekali sudut-sudutnya. Modal Google Maps dan kuota. Nekat.
Gimana nggak nekat, liputan saya itu kadang baru selesai jam 12 malam. Saya sering sekali terdampar di pinggir jalan tengah malam karena susah mencari taksi sementara TransJakarta sudah tidak beroperasi. Sekarang sih enak ya tinggal pesan ojek online, lima tahun lalu?
Lima tahun lalu yang lakukan ya pasrah duduk di trotoar menunggu taksi sambil menulis berita. Atau memesan taksi via telepon. Nggak ada takut-takutnya, maklum jiwa muda, kalau dipikirin sekarang kok ngeri ya hahahaha. Apalagi kalau pulang konser di Ancol, bok saya pernah jam 1 malem terdampar di gerbang pantai karnaval Ancol pulang liputan.
YES, BUKAN GERBANG UTAMA. Gerbang Pantai Karnaval adalah gerbang suram, kecil, dan jalan rayanya sangat berdebu. Ada jalan layang di depannya dan itu sepi banget. Yang lewat jalan itu cuma truk, pesan taksi pun nggak ada yang mau ambil. Tapi dulu bahagia bahagia aja, alhamdulillah selamat sampai sekarang hahahaha.
Memang kadang ada hal-hal yang harus kita lakukan me #LampauiBatas untuk mengetahui seberapa besar keberanian kita menghadapi hidup.
Selain masalah pekerjaan dan tempat tinggal, menikah juga buat saya adalah salah satu momen #LampauiBatas saya. Saya selalu punya ketakutan untuk menikah. Saya takut harus mengurusi rumah seharian dan tidak punya me time. Saya takut harus berhenti bekerja karena punya anak. Saya takut tidak punya kebebasan yang sama seperti saat belum menikah.
Tapi ternyata saya menikah, saya punya anak, dan segala kekhawatiran itu tidak terjadi.
(Baca: Orang-orang yang Bertahan Hidup)
Kalau di dunia blogging, saya sedang push the limit untuk bikin video seminggu sekali. Writing is always in my blood tapi syuting dan edit video belum pernah dilakukan huhu. Dulu pas kuliah ada sih mata kuliah yang harus syuting dan videoan TAPI BUKAN GUE YANG NGERJAIN HAHAHAHA. Kan kelompok gitu, saya giliran bikin script aja, yang syuting dan editnya mah temen saya yang lain.
Dan ternyata dahsyat ya emosi diaduk-aduk banget bikin video itu. Mana harus cantik di depan kamera, harus mikirin topik, plus harus editnya pula. Berderai air mata banget deh. Tapi ternyata saya bisa, so far udah sebulan lebih saya aktif lagi di YouTube dan seminggu sekali setiap Senin masih on time upload video baru. Doakan selalu lancar yaaaa. Ini hal paling #LampauiBatas di sepanjang karier social media saya.
Nulis blog mah gampang, eksis di Instagram? Gampang juga lah tinggal stok foto. Twitter mah twit aja apapun yang diinget dan gunakan Facebook untuk share berita lucu dari Buzzfeed. Tapi update YouTube, wah wah wah, nangis darah. Saya bangga banget bisa bikin komitmen untuk bilang "new video every Monday" because it really pushes my limit. #LampauiBatas sekali!
Hidup ini penuh kejutan. Ketika kita berpikir hidup membosankan, kita hanya belum tahu bagaimana cara agar membuatnya lebih berwarna. Ayo lawan rasa malas dan takutmu, #LampauiBatas kemampuanmu! :)
-ast-
"Don't limit your challenge, challenge your limit."
Flashback ke lima tahun lalu, saya sampai sekarang masih sering bengong loh. Kok berani ya saya tinggal di Jakarta sendirian?
Waktu itu saya pengangguran, sudah lulus kuliah dan baru saja resign dari tempat kerja saya karena tidak betah. Maklum, pekerjaannya jadi sekretaris, nggak sesuai passion saya yang selalu menulis dan senang mendesain. I told this story a million times and repeat it again and again because that's how my story start.
Intinya saya untuk pertama kalinya #LampauiBatas dengan pergi sendirian ke Jakarta. Saya yang bahkan di Bandung pun selalu diantar ke mana-mana. Saya nekat bermodal Google Maps di Blackberry dan alamat kantor yang jadi tujuan interview. Turun travel dan naik taksi. Berjalan kaki mencari rumah sakit untuk tes kesehatan. Naik taksi lagi dan naik travel lagi. Pulang ke Bandung lagi usai tes penerimaan karyawan itu.
Interview sukses, saya diterima. Saya sangat excited dengan pekerjaan itu dan saya tidak menyadari saat itu bahwa itu mengubah hidup saya sepenuhnya. Saya yang seumur hidup tinggal bersama orangtua kini sendirian di Jakarta. Saya harus mencari makan sendirian, saya harus jalan-jalan sendirian.
(Detailnya ada di postingan ini: Keputusan yang Mengubah Hidup)
Untuk pertama kalinya saya naik TransJakarta (yang ternyata nyaman ya asal tidak di jam sibuk), untuk pertama kalinya saya liputan keliling Jakarta. Keliling kota yang tidak saya kenal sama sekali sudut-sudutnya. Modal Google Maps dan kuota. Nekat.
Gimana nggak nekat, liputan saya itu kadang baru selesai jam 12 malam. Saya sering sekali terdampar di pinggir jalan tengah malam karena susah mencari taksi sementara TransJakarta sudah tidak beroperasi. Sekarang sih enak ya tinggal pesan ojek online, lima tahun lalu?
Lima tahun lalu yang lakukan ya pasrah duduk di trotoar menunggu taksi sambil menulis berita. Atau memesan taksi via telepon. Nggak ada takut-takutnya, maklum jiwa muda, kalau dipikirin sekarang kok ngeri ya hahahaha. Apalagi kalau pulang konser di Ancol, bok saya pernah jam 1 malem terdampar di gerbang pantai karnaval Ancol pulang liputan.
YES, BUKAN GERBANG UTAMA. Gerbang Pantai Karnaval adalah gerbang suram, kecil, dan jalan rayanya sangat berdebu. Ada jalan layang di depannya dan itu sepi banget. Yang lewat jalan itu cuma truk, pesan taksi pun nggak ada yang mau ambil. Tapi dulu bahagia bahagia aja, alhamdulillah selamat sampai sekarang hahahaha.
Memang kadang ada hal-hal yang harus kita lakukan me #LampauiBatas untuk mengetahui seberapa besar keberanian kita menghadapi hidup.
Selain masalah pekerjaan dan tempat tinggal, menikah juga buat saya adalah salah satu momen #LampauiBatas saya. Saya selalu punya ketakutan untuk menikah. Saya takut harus mengurusi rumah seharian dan tidak punya me time. Saya takut harus berhenti bekerja karena punya anak. Saya takut tidak punya kebebasan yang sama seperti saat belum menikah.
Tapi ternyata saya menikah, saya punya anak, dan segala kekhawatiran itu tidak terjadi.
(Baca: Orang-orang yang Bertahan Hidup)
Kalau di dunia blogging, saya sedang push the limit untuk bikin video seminggu sekali. Writing is always in my blood tapi syuting dan edit video belum pernah dilakukan huhu. Dulu pas kuliah ada sih mata kuliah yang harus syuting dan videoan TAPI BUKAN GUE YANG NGERJAIN HAHAHAHA. Kan kelompok gitu, saya giliran bikin script aja, yang syuting dan editnya mah temen saya yang lain.
Dan ternyata dahsyat ya emosi diaduk-aduk banget bikin video itu. Mana harus cantik di depan kamera, harus mikirin topik, plus harus editnya pula. Berderai air mata banget deh. Tapi ternyata saya bisa, so far udah sebulan lebih saya aktif lagi di YouTube dan seminggu sekali setiap Senin masih on time upload video baru. Doakan selalu lancar yaaaa. Ini hal paling #LampauiBatas di sepanjang karier social media saya.
Nulis blog mah gampang, eksis di Instagram? Gampang juga lah tinggal stok foto. Twitter mah twit aja apapun yang diinget dan gunakan Facebook untuk share berita lucu dari Buzzfeed. Tapi update YouTube, wah wah wah, nangis darah. Saya bangga banget bisa bikin komitmen untuk bilang "new video every Monday" because it really pushes my limit. #LampauiBatas sekali!
Hidup ini penuh kejutan. Ketika kita berpikir hidup membosankan, kita hanya belum tahu bagaimana cara agar membuatnya lebih berwarna. Ayo lawan rasa malas dan takutmu, #LampauiBatas kemampuanmu! :)
-ast-
Suka banget alinea penutupnya cha.. memberi semangat bgt utk pagi ini yg tampak suram. Krn kelelahan abis me time mommy2 kemarin ������
ReplyDeletehahah setuju sama mb irma suka banget baris terakhirnya cha (sok kenal banget langsung manggil cha,.,hee ) mood booster bangeet tuh secara aku tipe yang rada pemalas,.,wkwkkw dan gampang bosan ngelakuin sesuatu,., mb irma apa kabar?
Deletecoba hal-hal baru buat lampaui batas ya, mba. biar hidup lebih emejing.
ReplyDeleteamazing banget teh, salut pokoknya sama teteh, berkaryanya g tanggung2.
ReplyDeletekalau aku ingin lebih fokus sama ngeblog, biar kedepannya konten yang aku hadirkan lebih baik dari sekarang :)
Hidup ini emang penuh kejutan ya cha...tapi ternyata bisa ya
ReplyDeletecha naik bajaj cha jangan trans wkwkwk
terkadang saya suka melampaoi batas
ReplyDelete