Hari Sabtu kemarin saya ada acara buka bersama temen-temen beauty blogger. Makannya di depan Senayan City. Sebagai anak Sency tentu pulangnya mampir dong yah, dan ternyata salah banget (entah bener banget) karena malam itu adalah Midnight Sale.
Ini pertama kalinya saya ke mall saat Midnight Sale karena tahun-tahun sebelumnya saya nggak pernah ke mall saat Midnight Sale. Bukan karena males penuh tapi karena pengen bobo. Bahkan barang sale nggak lebih indah daripada bobo.
Sency rame. Kaya Pasar Baru Bandung, nggak tahu kalau Pasar Baru Jakarta soalnya belum pernah ke sana. Pasar Baru Bandung di bulan puasa dengan jokes mertua saya yang nggak pernah basi “tong ka pasar baru bisi suku pahili”. Hahaha. Saking ramenya orang. Melihat ke lantai semuanya kaki, takut tertukar dengan kaki orang lain.
Ditambah di atriumnya dibuat acara megah berkemilau cahaya warna-warni. Dengan panggung yang juga warna-warni dan sungguh Instagram-able, melenggang lah model-model dengan baju karya Dian Pelangi. Semakin malam semakin random, dari sexy dancer berbaju rapi sampai tari bali semua tampil bergantian.
Yang seru, karyawan Sency (mungkin PR atau marcomm) nya memakai seragam polo shirt putih. Mereka memegang lonceng dan mengunjungi satu per satu tenant untuk membuat kegaduhan. Lengkap dengan alarm kebakaran dari toa yang dipegang seorang mas-mas. Mereka bergerombol berkeliling Sency dan berhenti di satu tenant bergantian.
“Armani Exchange, diskon 70% … blablabla kincring kincring xsdihsidhsfiovhdividuvb,” kata si bapak itu. Nggak tahulah nggak jelas ngomong apa, gimana mau jelas lah dia ngomong pake toa dan di sekelilingnya ada belasan orang bunyiin lonceng. Pusing.
*
Midnight Sale itu dimulai jam 8 tepat. Saya, JG, dan Bebe kebetulan sedang di Debenhams. Jam 8 tepat speaker pengumuman berdenging dan suara seorang perempuan mengumumkan Midnight Sale akan dimulai. Seketika mas-mas Debenhams berseragam polo shirt ungu sigap mengganti tulisan “Selamat Lebaran” menjadi angka-angka diskon. Wow.
Sudut bermain Lego gratis di bagian mainan yang biasanya hanya dikerubuti 2-3 anak, kali ini penuh. Bebe sempat kecewa dan bingung.
“Banyak orang ibu,” kata Bebe yang membuat anak perempuan di sebelah kanannya menggeser sedikit memberi tempat untuk Bebe.
Saya dan JG hanya berdiri saja di sekitar situ, JG sudah membeli satu mainan yang bahkan tidak diskon. Saya ingin membeli figurine Little Pony Princess Celestia yang diskon, tapi tidak punya alasan kuat. JG membeli mobil-mobilan bisa dimainkan bersama Bebe, saya main Little Pony sama siapa?
*tolong jangan bilang sama anak kedua lol*
Seorang ibu tiba-tiba datang terburu-buru, ia mengantar anaknya untuk bermain Lego dan berpesan, “Jangan ke mana-mana ya! Nanti mama ke sini lagi!” anak yang berusia seitar 9 tahun itu mengangguk. Ia mengambil beberapa blok Lego dan mulai bermain.
“Stay here ok, I’ll find mommy,” ujar seorang bapak dengan 3 anak laki-laki yang kehilangan istrinya. Tipikal anak-anak di mall Jakarta. Kalau mau mengajak ngobrol harus dengan bahasa Inggris dulu karena belum tentu bisa bahasa Indonesia.
“Ya udah kalau kamu ada yang dicari ya sana cari! Aku nggak apa-apa di sini!” seorang bapak lain setengah berteriak. Beberapa kepala menoleh. Istrinya melengos pergi mendorong stroller berisi bayi. Si bapak terjebak berdiri bersama kami. Menunggu anak bermain Lego.
*
Malam makin larut, Sency makin ramai. Barisan lelaki bersandar di depan Bershka, menunggu kekasih dan istrinya mengantri menuju kasir. Beberapa perempuan muda yang tampaknya satu gank sudah menenteng berplastik-plastik belanjaan. Mungkin isinya juga sama dan semodel karena baju yang mereka pakai malam itu pun seragam. Cropped top dengan legging atau off shoulder dengan hot pants.
Bayi dan balita sudah tertidur lelap di stroller masing-masing. Banyak nenek dan kakek melamun di kursi rodanya ditinggalkan sendirian karena terlalu sempit untuk mendorong kursi roda ke dalam store. Di satu sudut yang cukup luas para ayah bermain mobil-mobilan dengan anak laki-lakinya. Duduk di bawah selonjoran, menunggu para ibu selesai berbelanja.
Saya mencuri dengar satu ibu meminta anak remajanya kembali ke mobil … untuk mengambil koper. Tentengan mereka terlalu banyak, sulit membawanya. Si ibu bertanya pada anak perempuannya yang tampak seperti mahasiswi, apa masih ada yang mau dibeli?
“Ya kalau diturutin sih pasti masih ada yang pengen dibeli,” jawab anaknya.
Kami masih duduk di sebuah bangku di depan Topshop. Mengantri Chatime kemudian berjalan-jalan melihat keramaian. Bebe sudah tidur lelap digendong JG. Mampir ke toko roti kemudian pulang. Di luar parkiran luar biasa penuhnya. Parkir gedung tak cukup sampai-sampai barisan mobil mengular sampai jalan. Untunglah Sency punya jalan sendiri, tak terlalu membuat macet jalan lain.
*
Ini cuma cerita, nggak ada intinya hahaha. Cuma ingin berbagi suasana,maklum pertama kalinya datang ke yang namanya Midnight Sale. Penuh orang ternyata, orang-orang yang menghabiskan uang. Tidak apa-apa karena yang dihabiskan kan uangnya sendiri bukan uang saya. Nggak usah juga nyinyir tentang nafsu karena untuk apa? Siapa tahu memang uangnya banyak jadi menghabiskan sekian juta memang dengan akal, bukan dengan nafsu.
Lagipula orang-orang seperti saya juga senang berbelanja. Bedanya di online shop yang free ongkir. Atau belanja di Bandung yang harganya bisa jauh lebih murah daripada harga di mall Jakarta. Jauh sekali lebih murah.
PS: Midnight Sale diskonnya nggak seheboh itu kok. Entah kalau barang branded atau designer’s item ya, kalau level Pull & Bear, Bershka, Stradivarius sih biasa aja. Biasa banget, dikit banget diskonnya. Apalagi Cotton On, di plangnya tertulis harga berapa, di tag bajunya berapa. Yang berlaku tentu yang di tag baju. Terus dia pake tulisan gede-gede, sepatu 300ribu dua pasang. LAH MEMANG SEGITU KAN HARGANYA. Midnight Sale ini tidak lebih dari memanfaatkan momen orang punya uang dan mau menghabiskan uang.
Jadi, sudah sampai mana persiapan Lebarannya? Sudah belanja apa saja?
Yes, midnite sale itu cuma gimmick marketing. Harganya nggak begitu banyak diskon, masih terasa nggak diskon. Cuma bikin capek aja ikut berdesakan di midnite sale XD
ReplyDeleteHadeuhhh bacanya aj udh berasa sumpeknya itu mall, di mall brlelakang rmh jg ada midnight sale tp mendingan bobo dah. Anak2 udh gede jg udh g ngotot belanja lebaran, beli baju sesuai kebutuhan aja... thn ini g beli baju kayanya, pilih beli mobil baru aja *dikeplak icha* wkwkwkkk
ReplyDeletenggak kebayang ramenya kayak apa, wkwk. Alhamdulillah gamis udah aman hihihi x))
ReplyDeleteAKU IKUTAN MIDNIGHT SALE DI GADING. Untung nggak kalap, hueheheheee. Bener-bener beli apa yang mesti dibeli aja, kebetulan emang belom beliin baju anak-anak jadinya beli pas kemarin midnight sale setelah sebelumnya nonton Dory dulu. Hihi. Dan iyaaaa, baju berantakan diacak-acak ibu-ibu level Matahari (yang biasa pada belanja di Matahari) tiba-tiba berlaku juga di Star malem ituh. Aku sempet merasa bingung, ini lagi di Matahari apa Star. Buibunya ganasssss x) *aku ikut ngeberantakin juga sih, nyari celana anak, abis mbak yang ngelayaninnya penuh dikerubutin orang* Huahahahaaa
ReplyDeleteHi kak ^^ jadi inget momen buka puasa kita kemaren sabtu. Bener bener deh itu sency ramenya kaya pasar. Jam 10 koridor mall lampunya udh sengaja digelapin tp toko toko msh pd buka dan msh pd ngantri bayar belanjaan, anak2 masih pd larian nungguin emaknya belanja. Ditambah lagi pas malem acara di atrium jadi ajep ajep karna ada Dj nya. Riweh bgt. Aku pulang sm ka titaz aja jam 11 malem setelah nemenin doi belanja. Udh gitu diluar macet lagi pas balik. Me too ga pernah ikut midnight sale karna bakalan beli apa yg ga butuh bgt cuma gara2 harganya turun. Padahal sih iya harganya setelah diskon sama aja ky dipasar tanabang mungkin yg beda cuma ada mereknya aja sih.
ReplyDeleteyozora94.blogspot.com
Aku mah dusun banget, belum pernah belanja mid nite hehehe. Selaon mending bobo, na nafsu juga liat stempel diskon sekian persennya itu. Lagian nyari baju yang ukurannya pas badannku gampang-gampang susah.
ReplyDeleteTaun ini aku ga belanja baju lebaran karena udah ada yang kasih tunik plus pashmina buat diendorse heuheuheu... Cincai lah satu pcs juga.
OmG kebayang riwehnya... aku jg blm pernah ikut midnight sale.. kayaknya emang lbh enak bobok, hihi.. itu sampe ada yg bawa koper yaa.. wow.. pasti borongnya ga nanggung2
ReplyDeleteAku ngga ikut midnight. Cuma sale biasa menjelang lebaran, itu pun beli kaos untuk suami & sepatu karena udah ngga punya yang layak XD
ReplyDeletekarena level mall kecil, begitu masuk Matahari, ibu-ibu banyak banget ngacak-ngacak sepatu. Saya dan suami Kaget, karena gak pernah ngalamin sampe segini hebohnya belanja lebaran. Mood beli sepatu langsung ilang, akhirnya beli kaos dan kemeja flanel di distro depan rumah yang juga lagi diskon. :)))
iyaa ga suka midnight sale, harganya udah dinaikin duluan haha.. capek capek badan doank
ReplyDeletehttp://missechie.blogspot.com