#FAMILYTALK 1 | #FAMILYTALK 2 | #FAMILYTALK 3 | #FAMILYTALK 4 | #FAMILYTALK 5 | #FAMILYTALK 6 | #FAMILYTALK 7 |#FAMILYTALK 8 | #FAMILTALK 9 | #FAMILYTALKXHIJUP | #FAMILYTALK 10
Judulnya ngeri. Sensitif. Nggak usah ceramah anak rezeki bla bla bla ya karena plis deh udah tau atuh.-______- Nggak tahu tiba-tiba kepikiran ini terus Isti oke. Jadi ya udah. Karena yah, banyak loh yang tidak ingin punya anak karena anak "menghambat" segalanya. Menurut saya gimana?
Baca versi Isti di sini:
Ya tergantung sih. Cita-citanya apa dulu? Menghambat di sisi apa dulu? Kalau cita-citanya keliling dunia setiap 2 tahun dan merasa repot bawa-bawa anak ya menghambatlah. Tapi buktinya kan banyak juga orang yang keliling dunia, nomaden, dan tetep bawa-bawa anak.
Saya sendiri sejak kuliah, sudah tahu dalam 5 tahun saya akan jadi apa, dalam 10 tahun saya akan jadi apa. Ketika Bebe lahir, rencana-rencana itu berubah. terutama keuangan yang berubah total karena harus memikirkan dana pendidikan Bebe. Dan ternyata saya yang selalu bercita-cita jadi working mom dan wanita karier ini pengen resign aja nggak mau kerja saking galau nitipin Bebe di daycare nyahahahahahaha.
Jadi kalau tertunda sih nggak ya, tapi memang di-adjust di sana-sini. Dulu waktu cari kerja saya sok pinter niat banget ingin kerja di luar. Apply-apply ke perusahaan Malaysia dan Singapura biar di luar tapi nggak jauh-jauh dari sini *labil*
Saya juga dulu niat sekali cari info-info beasiswa S2 di Korea karena ya, baru lulus kuliah dan lagi demam K-Pop. Ingin sekali rasanya kuliah lagi tapi maunya di luar negeri. Pengen beli tas anu di umur sekian, pengen nonton konser ini itu tapi di luar negeri. Karena pasti euforia-nya beda kan.
(Baca: Salah Jurusan Kuliah Berakibat Tidak Bahagia?)
Tapi ketika punya anak, otomatis berubah dong. Duh, nggak mungkin kali ya kerja di luar negeri. Masa nggak ikut suami? Dan cari beasiswa pun sudah malaaassss karena dengan bekerja aja waktu sama Bebe udah sedikit banget, masa harus kepotong juga dengan kuliah dan ngerjain tugas? Kan mending main sama Bebe? *alasaaannnn*
Dan saya pribadi pun memang rela-rela ajah. Nggak ada penyesalan sedikit pun karena toh sekarang juga bahagia kan? Nggak semua yang dulu kita inginkan harus sekarang kita capai kan? Tinggal bikin cita-cita baru sesuai kondisi sekarang, selesai perkara.
Maka saya suka kasihan kalau membaca curhat ibu-ibu yang merasa sedih karena harus merelakan sesuatu yang mereka inginkan, dengan alasan anak. Memangnya tidak bisa diganti ke hal lain ya? Hati-hati jangan sampai ngomong ke anak: "ibu udah bela-belain nggak ini itu loh demi ngurus kamu!"
Banyak loh ibu yang seperti itu. Yang dibikin status pun banyak. Demi anak tidak melakukan ini, demi anak tidak melakukan itu. Kasihan anaknya. Lah dia kan nggak minta lahir ke dunia, risiko lo dong kalau ada hal-hal yang jadi nggak bisa dilakukan karena punya anak.
Untung ibu saya nggak gitu. Semoga saya pun tidak pernah berkata itu pada Bebe.
Jadi rencana hidup saya 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan memang sudah berubah daripada saat sebelum punya anak. Tapi rencana itu adil bagi saya, bagi Bebe, bagi keluarga saya.
Karena bahagia bukan untuk dirasakan sendirian. :)
-ast-
Saya juga dulu niat sekali cari info-info beasiswa S2 di Korea karena ya, baru lulus kuliah dan lagi demam K-Pop. Ingin sekali rasanya kuliah lagi tapi maunya di luar negeri. Pengen beli tas anu di umur sekian, pengen nonton konser ini itu tapi di luar negeri. Karena pasti euforia-nya beda kan.
(Baca: Salah Jurusan Kuliah Berakibat Tidak Bahagia?)
Tapi ketika punya anak, otomatis berubah dong. Duh, nggak mungkin kali ya kerja di luar negeri. Masa nggak ikut suami? Dan cari beasiswa pun sudah malaaassss karena dengan bekerja aja waktu sama Bebe udah sedikit banget, masa harus kepotong juga dengan kuliah dan ngerjain tugas? Kan mending main sama Bebe? *alasaaannnn*
Dan saya pribadi pun memang rela-rela ajah. Nggak ada penyesalan sedikit pun karena toh sekarang juga bahagia kan? Nggak semua yang dulu kita inginkan harus sekarang kita capai kan? Tinggal bikin cita-cita baru sesuai kondisi sekarang, selesai perkara.
Maka saya suka kasihan kalau membaca curhat ibu-ibu yang merasa sedih karena harus merelakan sesuatu yang mereka inginkan, dengan alasan anak. Memangnya tidak bisa diganti ke hal lain ya? Hati-hati jangan sampai ngomong ke anak: "ibu udah bela-belain nggak ini itu loh demi ngurus kamu!"
Banyak loh ibu yang seperti itu. Yang dibikin status pun banyak. Demi anak tidak melakukan ini, demi anak tidak melakukan itu. Kasihan anaknya. Lah dia kan nggak minta lahir ke dunia, risiko lo dong kalau ada hal-hal yang jadi nggak bisa dilakukan karena punya anak.
Untung ibu saya nggak gitu. Semoga saya pun tidak pernah berkata itu pada Bebe.
Jadi rencana hidup saya 5 tahun ke depan, 10 tahun ke depan memang sudah berubah daripada saat sebelum punya anak. Tapi rencana itu adil bagi saya, bagi Bebe, bagi keluarga saya.
Karena bahagia bukan untuk dirasakan sendirian. :)
-ast-
justru cita - cita saya dilanjutkan kembali pas punya anak, :D
ReplyDeleteCita2 aku sekarang..... ngeblog.. beneran. Terus nongkrong foto2. I'm living my dream sih sebenernya, tapi sisi lain pengen nongkrong2 gaul sama teman2 AHAHAHAHA aku kan mau juga jadi hits kayak ses
ReplyDeleteWah..ada nih cita2 saya juga tertunda..tp bukan berarti ga jadi, hanya ditunda saja. Kayak skrg ketika anak sudah 4th akhirnya bs lanjut sekolah lagi. Terus masih ada bbrpa cita2 yang memang mau ga mau disesuaikan dg keberadaan anak. Yg penting jangan dikemudian hari merasa menyesal dan menyalahkan gara2 anak
ReplyDeleteTertunda bukan berarti nggak bisa diraih sama sekali, timingnya aja kali ya. Dan ngebangun niatnya lagi yang emang butuh effort lagi, semangaaaaat ^^
ReplyDeletesedih emang kalau denger kayak gitu. untung ibuku engga. ya meski aku tahu sih banyak banget hal yang dikorbanin
ReplyDeletecita citaku saat ini berbeda jauuuh denga cita cita yang dulu
ReplyDeleteya eyalaaaah
Cita-cita tak pernah dihalangi oleh keluarga, karena berjalannya berdampingan. Entah itu akan terwujud kapan. :)
ReplyDeletesuka cara pandang di artikel ini...hmm...jujur saya agak miris baca alasan cita2 tertunda karena anak, padahal banyak diluar sana yang menginginkan anak, termasuk saya... malah saya rela 'menukar' cita-cita terbesar saya demi mendapatkan anak-anak T,T
ReplyDeletesemoga saya juga ga akan bilang ke arsyad "ibu udah bela-belain nggak ini itu loh demi ngurus kamu!"
ReplyDelete"ibu udah bela-belain nggak ini itu loh demi ngurus kamu!" sedih sih kalo diomongin begitu
ReplyDeleteIbu udah bela2in ga mndi lho demi kamu
ReplyDelete#diluar ujan deres angin kenceng
*Alesaaaannn*
Bahahaha
Itu mah prioritas aja sih sebenernya. Dan yg nyalahin anak karena merasa berkorban sih sama aja kayak gak ikhlas.
ReplyDeleteahhh,, suka banget sama tulisan yang ini, kondisinya aku banget
ReplyDelete