Siapa yang di sini masih berkutat dengan setrikaan yang setumpuk? Keringetan dan nggak selesai-selesai padahal udah disambi nonton drama Korea?
Maka sesungguhnya kalian adalah orang-orang yang membuang waktu. lol
Terinspirasi dari
Mbak Dwi, dengan ini saya menyatakan sebagai relawan kempen Gerakan Tanpa Setrika alias GTS. Wuhuuu! *nyalain petasan* *throw confetti*
Saya sendiri nggak ingat kapan pertama kali mulai menyerah dengan setrika. Sejak SMP saya sudah cuci baju sendiri tapi seingat saya, saya hanya menyetrika seragam sekolah saat akan dipakai. Waktu kost semua baju di laundry kiloan. Kalaupun cuci sendiri, nggak pernah disetrika.
Sampai sekarang nikah, nggak pernah setrika! Punya sih setrikaan, tapi setahun nyetrika baju paling pas lebaran atau kondangan doang.
Sehari-hari untungnya kantor saya dan JG menerapkan dress code casual alias kaoslah sama celana jins doang cukup. Tiap hari Senin, JG harus pake batik sih, tapi percayalah, ada batik yang nggak perlu disetrika pun nggak kusut! Polo shirt juga nggak kusut kok kalau nggak disetrika.
Yang harus dicatat kalau mau ikutan GTS:
- Cuci biasa, tapi saat mengeringkan, usahakan dilipat rapi baru masukkan ke pengering. Saat dijemur, kebut-kebut dulu baru dijemur rapi. Soalnya kerutan saat dijemur ini yang agak susah dibikin rapi.
- Selesai dijemur, kalau males langsung lipat, tumpuk tapi tumpuk yang rapi. Jangan asal tumpuk. Kalau tumpuknya rapi, insya Allah nggak akan kusut.
- Lipat rapi, simpan di lemari. Kalaupun sebelumnya kusut, setelah dilipat dan ditumpuk, baju-baju itu akan menekan dan menghimpit satu sama lain jadi kusutnya berkurang.
- Beli baju yang nggak kusut kalau pun nggak disetrika. Baju saya kebanyakan dari bahan kaos. Luaran cardigan rajut tipis.
- Kalau suka bawahan bahan katun, pilih yang bermotif. Celana katun motif atau rok katun motif. Motif ini akan menyamarkan kusut karena nggak disetrika. Hehehe.
- Pilih jilbab bahan ceruti. Hampir semua jilbab saya pashmina bahannya ceruti. Jilbab paris juga asal jemurnya bener, nggak perlu disetrika.
- Baju bayi apalagi! Mana sehari si Bebe bisa ganti baju 4-5 kali (tiap abis makan ganti baju), buang-buang waktu dong saya nyetrika baju Bebe doang. *kabur takut ketahuan ibu* Maklum kalau ibu saya mah semua baju WAJIB disetrika. -_____-
- Lempeng aja sama omongan orang. HAHAHAHAHA. Ya maklum, meskipun nggak kusut BANGET, namanya nggak disetrika pasti nggak selicin baju yang disetrika dong. Kalau ada yang nanya kenapa baju kusut, jawab aja demi menghemat energi. lol
Apa keuntungan GTS?
- Hemat listrik. Suka ikutan Earth Hour kan untuk menghemat listrik? Nah GTS ini juga lumayan untuk mengurangi beban PLN. XD
- Hemat bayar listrik. Coba satu setrika 300 watt, seminggu nyetrika 2 jam. Sebulan berarti 8 jam. Setrika 300 watt dipakai selama 8 jam berarti menghabiskan 2,4 kwh. Tarif listrik per kwh-nya Rp 1.352,-. Berarti sebulan irit Rp 3,244,-.
KOK DIKIT YAH? -______- Ya tapi lumayanlah, sebulan irit Rp 3,244 berarti setahun irit 3,244x12=38.928. Setahun irit Rp 38.928. Kalau nggak nyetrika 10 tahun berarti irit Rp 380 ribuan kan. HAHAHAHAHA. *maksa*
Tapi bayangkan kalau yang nggak nyetrika satu Jakarta. Wih, irit berapa banyak tuh. Hemat energi, hemat biaya! *halah
- Yang paling penting ini sih. Hemat tenaga dan waktu. Apalagi kalau punya bayi, alangkah indahnya kalau bayi tidur, kita ikutan tidur kan bukannya nyetrika. Happy mommy happy baby kan?
Kalau ada yang bilang: "ngaku aja deh lo males nyetrika!" Jawab dengan: "memang!"
Coba dulu deh jadi ibu bekerja dengan bayi, punya waktu setengah jam buat me time aja istimewa sekali. Lah terus gue harus merelakan waktu itu dengan nyetrika? No way!
Intinya selain segi estetika, saya nggak melihat pentingnya menyetrika. Lebih baik waktu menyetrika digunakan untuk hal yang lebih berguna dan membahagiakan seperti tidur atau blogging.
Ayo sukseskan gerakan tanpa setrika! :D
-ast-