Agak serius yah pembahasannya. Ya sekali-kali lah. Pengen ngomongin soal kualitas hidup. Pernah mikirin nggak sih selama ini kualitas hidup kita gimana? Bukan kualitas secara vertikal ya (agama dan Tuhan), tapi kualitas secara horizontal. Bagaimana kita memposisikan diri sendiri di antara semua makhluk yang hidup di dunia ini?
Namanya hidup kan nggak sendirian yah (kecuali kalau jomblo lol). Bareng-bareng manusia lain yang kadang naudzubillah bikin emosinya. Karena banyak hal lah, dari yang langgar aturan tapi cuek-cuek aja, sampai hal-hal kecil yang sebenernya nggak bikin dosa (kali yah) tapi buat saya menentukan kualitas hidup seseorang. Yes, I judge you. Dari bagaimana seseorang menentukan value diri mereka sendiri dengan hal-hal yang mereka lakukan sehari-hari.
Kualitas hidup ini nggak bisa ditentukan dari jabatan atau tingginya pendidikan. Hanya bisa dilihat dari bagaimana perilaku kita sehari-hari.
Misalnya yang paling kecil aja. Menghargai manusia lain yang mungkin dianggap tidak "setara" kaya OB atau cleaning service. Kalau mereka lagi nyapu atau pel, kita mau lewat bilang permisi nggak? Atau main injek lewat aja? Atau suruh-suruh OB untuk hal sangat kecil yang sebenernya bisa dilakukan sendiri semacam ngambil sendok di pantry yang jaraknya cuma 10 meter dari kubikel. Kasihan atuh, OB sama cleaning service kan manusia juga, kerjaan mereka cuma bantu apa yang NGGAK BISA kalian kerjain sendiri. Bukan untuk disuruh-suruh bolak-balik cuma karena kalian butuh sendok wtf.
Contoh lainnya adalah pemotor yang naik trotoar. Tipe pemotor macam gini ya dibentak dikit aja ngalah loh (JG suka ngomelin orang naik trotoar -_____-). Karena apa? Karena dia tau dia salah. TAPI KALAU UDAH TAHU SALAH KENAPA ATUH NAIK TROTOAR.
Contoh lebih berat. Soal uang asuransi dari kantor. Ribet kan yah urusan asuransi kantor. Urusan behel dan kawat gigi misalnya, nggak diganti kan. Banyak ya ternyata yang kongkalikong sama dokternya untuk nulis di kuitansi bukan untuk behel tapi untuk cabut gigi misalnya. Udah gitu minta reimburst sama kantor. Kacamata juga sama, toko kacamata bisa ngutak-ngatik harga di kuitansi biar reimburst lebih besar dari harga asli kacamata. Entah dosa apa nggak, yang jelas cukup tau aja orang itu cuma segitu kualitasnya. :)
Yang paling dahsyat nggak ada ngalahin sih tapi yang double klaim asuransi. Entah gimana caranya, jadi sakit nih, terus klaim asuransi di kantor suaminya, TERUS KLAIM LAGI DI KANTOR ISTRINYA. Jadi untung katanya, dari sakit dapet uang. Serem ih! Masa sakit aja dimanfaatkan buat nyari untung sih. Sekali lagi, cukup tau aja orang itu cuma segitu kualitasnya. :))
Terus tentang hamil. Kemarin pas antri SPT, ada yang lagi hamil lebih kecil dari saya. Motong antrian yang panjang luar biasa itu, langsung ke depan karena dia hamil. Positive thinking-nya ya mungkin dia lemah jadi kalau berdiri lama takut pingsan. Negative thinking-nya mungkin dia mikir "ya mumpung hamil lah kan motong antrian juga nggak ada yang protes". :)))))) Saya mah ngantri aja sabar. Bersyukur malah dikasih hamil yang nggak macem-macem jadi nggak perlu ngambil hak orang lain. Ya kan.
Terus hal yang paling banyak dilakukan manusia berkualitas rendah macam ibu-ibu bawa anak nunggu taksi, orang lain antri taksi, dia tau-tau motong antrian masuk taksi tanpa antri. Gimana nanti anaknya kalau udah gede yah, dari kecil sama ibunya udah diajarin main serobot.
Pernah juga waktu lagi perpanjang paspor. Ada pegawai imigrasi hamil gede banget lagi transaksi sama calo di warung bakso samping kantor imigrasi. Ngeri nggak sih dia ngasih makan anaknya pake uang kaya gitu? T_____T Apa cuma saya sama JG aja yang mikir ribet kaya gini?
Ayolah, hargai diri kita sendiri. Karena kualitas kita menentukan kualitas keturunan kita dan juga menunjukkan kualitas orang tua kita.
Sip?
-ast-
sepakat...
ReplyDeletehargai diri sendiri... :)
nice posting :)
terima kasih sudah mampir mbak rina :)
Delete-ast-
betcuuuul.. apa yg kita perbuat itu jg yg kita tuai. Soal pemotor yg suka nyolong trotoar aku mah teh kalo diklaksonin malah sengajain jalannya makin lelet. hahhaaaa, anyway aku jg sebel deh teh sama pemotor yg berhenti di tengah2 zebra cross. WTF bgt! kezeeeeel..
ReplyDeletebetul ya, mulai dari kecil ibunya harus emndidik anak-anak untuk bisa mengharagi diri dan orang lain. kalau ortunya tak bsia menghargai orang lain gimana dia bisa mendidik anaknya?????
ReplyDeletesetujuuuu
ReplyDelete