Halo ibu-ibu millennials semuanya, apa kabar yang di sini yang di sana di mana-mana?
Screen time anak-anak gimana? Masih terjaga sehingga masih bisa bangga?
Kenapa sih pagi-pagi udah nyindir orang aja lol. Nggak kok nggak nyindir. Coba sindirannya sebelah mana, saya kan cuma nyebut fakta. Kalau screen time anak terjaga maka orangtua bangga. Nggak ada yang salah kan? Ehm.
Nggak, hari ini saya nggak akan bagi tips atau apa. Pengen nulis aja karena kemarin sempat merenung tentang kata "kecanduan gadget". Dua kata ini sering banget mampir ke kuping dan terbaca di timeline sampai saya kebanyakan mikir dan memutuskan kalau dua kata itu jadi nggak masuk akal.
Awalnya saya ketemu sodara saya minggu lalu, cucunya tiga. Sebut saja dia eyang, karena dia menyebut dirinya sendiri pun demikian.
"Kenapa ya si A (cucu eyang yang masih TK) tuh kecanduan banget sama gadget, dari pulang sekolah sampai tidur malem itu megang HP terus. Eyang aja nggak gitu-gitu amat sama HP," ujar eyang.
Saya menyahuti, "ya diambil lah HP nya, kalau nggak diambil ya mana bisa berhenti."
Apa jawabannya?
"Ah ngamuk kalau diambil, nangisnya wiihhhh!" kata eyang setengah ngeri. Iya setengah aja, masa 100% ngeri sama cucu sendiri.
Saya diem. Mikir.
(Baca: Mau Dibesarkan Seperti Apa Anak-anak Kita?)
Besok-besoknya tiap denger orangtua ngeluh soal 'anak kecanduan gadget' saya jadinya mau marah. Kesel sendiri. Apa definisi kecanduan gadget? Siapa coba yang memulai kecanduan gadget?
Oke definisi dulu.
can.duNomer 1 digabung nomer 3 dong ya yang jadi penjelasan umum. Sesuatu yang menjadi kegemaran dan menimbulkan rasa ketagihan. Sekarang gini, ketagihan gadget, kalau nggak dikasih apa efeknya? Apa sakau? Kan nggak! Apa sakit gitu demam? Kan nggak!
[n] (1) getah kering pahit berwarna cokelat kekuning-kuningan yg diambil dr buah Papaver somniferum, dapat mengurangi rasa nyeri dan merangsang rasa kantuk serta menimbulkan rasa ketagihan bagi yg sering menggunakannya; (2) cairan kental berwarna hitam yg keluar dr rokok yg diisap yg melekat pd pipa; (3) ki sesuatu yg menjadi kegemaran. (sumber)
Oke mungkin bisa bikin demam kalau anaknya udah kecanduan banget sampai kalau diambil gadgetnya maka dia marah sampai stres dan demam. Maka ini berlanjut pada pertanyaan kedua. SIAPA YANG MEMBUAT ANAK KECANDUAN GADGET?
Siapa cobaaaa? Hayo tebaaakkk.
YA KITA SENDIRI LAH.
T_____T
Siapa yang pertama kali ngasih anak gadget? Siapa yang mencontohkan kalau main hp itu santai banget dan menyenangkan sampai anak meniru dan akhirnya kecanduan? Siapa coba? Ya kita-kita ini, orang di sekitarnya. Jadi nggak masuk akal kalau mengeluhkan anak kecanduan gadget.
Itu alasan pertama. Alasan kedua adalah, KENAPA ATUH NGGAK DIAMBIL AJA?
Iya kan intinya gimana caranya biar nggak kecanduan? Nggak bakal kecanduan sih kalau setelah kita rasa cukup untuk main gadget, diambil gadgetnya. Tapi nanti nangis, ngamuk. :(
Iyalah nangis namanya juga hal seru direbut paksa. Tapi nangis berapa lama sih, nggak bakal 2 jam saya jamin. Sejam aja nggak bakalan, karena nangis itu capek. Habis nafas, makanya kalau tahan nangis sejam pasti udahnya ketiduran.
Mending nangis terus ketiduran dong daripada lanjut main gadget?
YA.
Lagi anak kecil nangis mah biar ajalah. Mereka kan butuh nangis untuk mengeluarkan emosi. Mau berargumen atau debat juga belum bisa makanya nangis ajalah paling gampang. Kitanya aja yang jangan menganggap tangisan anak itu mengganggu. Ganggu sebelah mana ah, disiksa juga nggak.
(Baca: 5 Alasan Anak Perlu Menangis)
Kalau anaknya gedean gitu kan udah ngerti waktu, macem-macem kok caranya. Ada yang pakai timer, ada juga yang kaya saya (satu film lagi terus udah yaaa! *kemudian film kedua disetel mulai dari tengah lol*). Ya intinya gimana biar anak nggak kena gadget terus.
Nah kembali ke quote di atas bahwa 'screen time terjaga itu membuat bangga', kalian-kalian yang bisa menjaga screen time anak MEMANG patut bangga, karena apa? Karena kalian tidak kalah! Kalian tidak kalah pada gadget dan pada tangisan anak. Kalian orangtua yang kuat!
*high five*
Ayolah, menghentikan anak dari gadget itu dimulai dari diri kita sendiri. Nanti keburu gede makin repot loh, udah bisa debat, udah bisa argumen "ibu juga main hp terus!" Matilah kita. Jawab apa?
T______T
Oke ini memang murni dari saya dengan anak umur 2,5 tahun. Yang dengan mudah saya matikan laptopnya dan rebut hpnya. Mungkin kalau anaknya makin gede makin complicated? Makin bisa berargumen mungkin? Still, kenapa atuh nggak diambil gadgetnya dari bayi?
YOUR FAULT, PARENTS. DEAL WITH IT.
*ini ga berlaku buat para suami ya lol* *rebut gadget JG* *nangis aja nangis biar* 😂😂😂
-ast-
Eaaaaakkk, bener banget ini buibuuu. Mending dimulai sejak anak masih piyik banget sih. Kalo udah pre-ABG repoooot
ReplyDelete--bukanbocahbiasa(dot)com--
Betul nih. Berarti kembali ke orang tua, ya? ^_^
ReplyDeleteTapi ya bingung juga sih. Kan ada buibuk yang menggunakan gadget untuk kerja juga. :( Cara menjelaskannya juga susah ya?
ReplyDeletehigh five..tosss!!
ReplyDeletenangis aja biar,namanya untuk menghilangkan rasa kecewa butuh proses..selagi alasan yg disampaikan ke anak masuk akal dan cara penyampaiannya sesuai,efeknya mudah2an positif..
Nyaris sebagian besar anak sudah kecanduan gadget ya? Anakku juga nih. :(
ReplyDeletembak ga baca ya :(
Delete:(
DeleteKalau boleh, sekalian aja sharing, kalau jadwal screen time Bebe seperti apa ya? Apakah nggak pegang gadget sama sekali? Kalau memang dibolehkan berinteraksi dengan gadget, batasannya untuk Bebe terkait gadget bagaimana? Makasih :)
ReplyDeleteKalo dari awal sudah dikasih contoh yang baik dan gak over saat memakai gadget, anak kayaknya bisa ngerti deh. Pelan-pelan. Tapi ya kalo orangtuanya sibuk sendiri sama gadget, bukan salah anak dong kalo akhirnya niru?
ReplyDeleteBtw ide Kak Icha yang mulai film dari tengah itu bagus ya. Nanti bisa ditiru xD
Toossss. Masa iya kalah sama air yang kelur dari mata anak? Aku paling gemazzz sama orangtua yang kalah sama anak. Apalagi anak masih kecil. Kalau umur 5th aja udah dibiasakan menang mulu dari orangtua, mau apa jadinya di umur 17??
ReplyDeleteDi daycare dekat rumahku ada anak 3th masuk RS karena matanya bengkak. Kebanyakan nonton gadget. Tiap di antar ke daycare di tasnya itu ada tab. Punya dia sendiri. Dan persis, kalau ibunya ditanya kenapa dikasih gadget terus? Habis anaknya jadi anteng, habis kalau diambil dia nangis.
Yassalaaaaammm *_____*
oke. noted. aku baru tahu istilah screen time ahhaha
ReplyDeleteAku udah kebal sekarang makin hari 😹 Meski nangis... Biar aj, nanti juga tau polanya. Kapan harus nonton kapan harus stop...
ReplyDeleteKadang anak ngga boleh gadget tapi ortunya megang hp mulu 😆
Aisyah memang sering nntn film kartun d hp tp gak freak bgt, dy msh tertarik untuk pergi jln2 atau main mainannya ketimbang nntn trs. Msh bs dibilangin ketika hp hrs dicas ya berhenti. Kalau lg ngaji ya gk blh pegang hp, jd menurutku dy pegang hp msh wajar dan gak candu. Mlh dy kdg buka hp gk dilihat, hny spy suasana ramai dg suara ini itu krn d rmh aku bnyk diem, haha. Lg pula kami d rmh jg gk mantengin hp trs, hp cm bwt cek imel, BW, cek rekening LoL.
ReplyDeleteKecanduan,nangis sampe demam??huhuhu...ini mah udah kebangetan yang mbiasain ngasih gadget
ReplyDeletekudu belajar tabah dengerin anak nangis ya mbak berarti
ReplyDeleteOrtuku nggak suka main gadget tapi aku udah adiktif duluan. Pengaruh lingkungan juga kali ya.
ReplyDeleteAnyway kalo udah SD bakal rumit lagi. Duuuh nunggu Xylo SD baru muncul nih tipsnya. 😂😂
Mabi pun kalau direbut ngga nangis, dan pasti dong melewati fase dimana dia kalo direbut nangis merongrong duluan lolllll
ReplyDelete